Evakuasi Jenazah Pendaki Gunung Agung di Tengah Cuaca Ekstrem
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Proses evakuasi terhadap jenazah seorang pendaki yang meninggal di kawasan Puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali berlangsung cukup dramatis.
Selama proses evakuasi, selain dihadapkan medan terjal, Tim SAR gabungan juga harus menerobos cuaca ektrem, mulai dari kabut tebal, hingga hujan deras dan angin kencang di sepanjang jalur.
Butuh sekitar 28 jam lamanya, sebelum akhirnya tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Basarnas, BPBD, TNI dan Kepolisian serta sejumlah pemandu lokal berhasil membawa jenazah Alexander Bimo Haryotedjo (60) sampai di Pos Pengubengan pada Kamis pagi (14/3/2024).
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), I Wayan Suwena mengungkapkan, kondisi cuaca hujan menjadi kendala selama jalannya evakuasi. Bahkan disamping hujan dan angin sangat kencang, kabut tebal juga membuat jarak pandang hanya sekitar 1 meter saja.
Search and Rescue Unit (SRU) pertama berangkat dari Pos Pengubengan pada pukul 03.00 WITA dan disusul SRU berikutnya sekitar pukul 08.20 WITA. Setelah perjalanan kurang lebih 9 jam lamanya, SRU pertama akhirnya tiba di lokasi penemuan jenazah.
"Proses evakuasi dilakukan dengan cara estafet dari SRU 1 hingga SRU 4. Semakin malam kondisi cuaca tidak kondusif, terjadi hujan badai. Kondisi tersebut memperlambat gerak tim SAR gabungan. SRU 1 dan SRU 2 turun terlebih dahulu, dan upaya evakuasi dilanjutkan SRU 3 dan SRU 4. Pada Kamis (14/3/2024) pagi pukul 07.12 WITA jenazah Alexander telah tiba di Pos Pengubengan, selanjutnya dibawa menuju RSUD Karangasem dengan menggunakan mobil jenazah," kata Suwena.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs