Ajik Krisna Rencana Buka Pabrik Pekerjakan 100 Persen Disabilitas, Mensos Risma Berkaca-kaca
beritabali/ist/Ajik Krisna Rencana Buka Pabrik Pekerjakan 100 Persen Disabilitas, Mensos Risma Berkaca-kaca.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Pengusaha I Gusti Ngurah Anom atau yang akrab disebut Ajik Krisna pernah berjanji jika suatu saat sukses akan mempekerjakan karyawan yang berasal dari kalangan kurang mampu terutama para difabel atau disabilitas.
Hal ini ia tepati saat pandemi covid-19 lalu, dimana lewat buku 'Pandemi Membawa Berkah', tercetus ide untuk berinovasi dengan menyerap tenaga kerja difabel. Dan hasilnya tak bisa dipungkiri, ia pun merasa para tenaga kerja difabel memiliki sisi kelebihan meski dalam keterbatasannya.
Untuk saat ini Ajik Krisna telah mempekerjakan sekitar 60-70 teman-teman berkebutuhan khusus di beberapa outlet Krisna Oleh-oleh. Rencananya, dia juga menyiapkan lahan 2 hektar untuk pabrik baru yang diperuntukkan khusus bagi pekerja penyandang disabilitas.
Hal inilah yang mengetuk seorang Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk berkunjung ke Krisna Oleh Oleh dan memberikan apresiasi sebuah penghargaan karena telah melaksanakan amanat Undang-Undang nomor 8 tahun 2016 untuk pemenuhan hak dan kesamaan kesempatan bagi penyandang disabilitas. Dalam aturan tersebut perusahaan mewajibkan 1 persen untuk mempekerjakan karyawan yang difabel.
"Untuk penerapan sesuai undang-undang tersebut sangat susah mencari orang baik seperti Bapak Ajik Krisna yang mau menampung saudara-saudara kita yang memiliki kekurangan (disabilitas). Sebenarnya saudara kita yang memiliki kekurangan ini pasti memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Maka dari itu saya titip anak-anak difabel untuk mendapatkan pekerjaan yang layak minimal setara lah dengan kita yang normal ini," ucap Risma saat kunjungannya ke Krisna Oleh Oleh Blangsinga, Gianyar, Selasa (26/3/2024) yang menjadi tempat kelahiran Ajik Krisna.
Mensos Risma pun terlihat berkaca-kaca saat melihat Ajik Krisna yang peduli terhadap kalangan disabilitas yang awamnya dipandang sebelah mata. Karena, menurutnya tidak mudah mempekerjakan 100 persen pekerja disabilitas karena dalam proses produksi memerlukan komunikasi. Maka itu, saat ini, pihaknya gencar mendorong agar para disabilitas diajarkan berkomunikasi di sekolah.
Namun, di satu sisi, ia tidak memungkiri kendala yang dihadapi para disabilitas untuk bisa bekerja dan berkembang, di antaranya karena akses sekolah yang tidak semua mengajarkan mereka untuk berkomunikasi. Kedua, orang tua yang malu memiliki anak difabel.
"Bahkan mereka kadang dibully sehingga relatif tidak berkembang," ujarnya.
Sementara, Ajik Krisna berkomitmen untuk membantu masyarakat khususnya Desa Blangsinga untuk bekerja di outlet Krisna oleh-oleh. Selain itu, ia juga menginstruksikan kepada seluruh manajer outlet di perusahaannya untuk mempekerjakan teman-teman dengan kebutuhan khusus itu.
“Saya menginstruksikan kepada manajer saya di seluruh outlet Krisna Oleh-oleh, untuk mempekerjakan teman-teman disabilitas. Setelah melakukan evaluasi kinerja karyawan dapat diambil kesimpulan bahwa, pekerja biasa dan pekerja disabilitas ini cara kerjanya berbeda tapi produktivitas mereka tidak kalah bahkan lebih produktif,” katanya.
Selain pabrik khusus yang mempekerjakan para disabilitas, tahun 2025-2026, ia berencana membuat sentra UMKM yang terdiri 100 persen khusus bagi penyandang disabilitas dan 100 persen normal. Nantinya, mereka akan berkompetisi. "Kita akan uji mana yang lebih mampu hasil produksinya," sebutnya.
Pihaknya juga memiliki ide untuk membangun SMK di mana tempat magangnya langsung memiliki pabrik produksi sendiri dan bisa langsung dijual. Ia mengaku kerap diundang untuk membahas ini, namun selama ini hanya sebatas wacana.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim