search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
KPU Bali Rancang Debat Pilkada 2024 Layaknya Rapat di Balai Banjar
Sabtu, 6 April 2024, 22:11 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/KPU Bali Rancang Debat Pilkada 2024 Layaknya Rapat di Balai Banjar.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan ingin merancang konsep debat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bali 2024, seperti suasana paum adat atau rapat di balai banjar.

“Saya ingin sekali melihat demokrasi ala Bali, kalau dulu memilih calon pemimpin adat mereka ngobrol rapi di balai banjar, kemudian masing-masing calon memaparkan diri dan kemampuannya, kenapa kita tidak lakukan untuk Pilkada Bali?,” katanya, Jumat (5/4/2024).

KPU Bali mengutarakan ide itu setelah berkali-kali melihat proses debat kandidat baik di nasional, maupun lokal kerap diwarnai teriakan dan sorakan berlebihan, padahal esensi dari debat adalah fokus pada adu gagasan dari peserta.

“Saya ingin nanti membuat betul-betul suasana khas Bali, kalau pun seperti debat biasanya tepuk tangan saja lah, jangan teriak-teriak seperti tidak intelek, mudah-mudahan bisa dilakukan,” ujar Lidartawan.

Lidartawan mengatakan, akan mencari konsep untuk debat Pilkada Bali yang lebih elegan, bahkan jika memungkinkan debat dilaksanakan dengan posisi duduk bersila layaknya paum adat di balai banjar.

“Tidak lagi berapi-api, mari kita ciptakan debat menyejukkan untuk masyarakat, kita sudahi euforianya jangan lagi,” katanya.

Menurutnya, yang terpenting pesan mengenai visi, misi, dan gagasan para calon kepala daerah baik tingkat gubernur, bupati, maupun wali kota, sampai ke masyarakat, bahkan memungkinkan masyarakat lebih mengetahui apa saja yang sudah pernah dilakukan para calon bagi Indonesia dan Bali.

KPU Bali maupun jajaran kabupaten/kota akan mengubah konsep menjadi pemaparan visi misi sehingga masyarakat tetap dapat mengenal calon pemimpinnya.

“Masyarakat dapat masukan untuk memilih calon atau tidak, makanya jangan sombong kalau misalnya tidak ada lawan karena bisa jadi kotak kosong atau surat suara tanpa gambar yang menang,” ujarnya. (sumber: infopublik.id)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami