search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Usulan Melukat Jadi Side Event World Water Forum, Pemprov Bantah Komersialisasi
Selasa, 23 April 2024, 15:59 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Usulan Melukat Jadi Side Event World Water Forum, Pemprov Bantah Komersialisasi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ritual melukat yang diusulkan masuk ke dalam side event World Water Forum ke-10 di Bali. Hal itu menuai kontroversi dari masyarakat Bali yang menyayangkan akan membludaknya para delegasi peserta World Water Forum yang datang ke tempat sakral Tirta Empul untuk melaksanakan Pelukatan yang bersifat komersial. 

Merespons hal itu, Sekertaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, tidak ada komersialisasi untuk rencana Melukat bagi peserta konferensi World Water Forum ke-10. Menurutnya kegiatan Melukat itu baru sebuah tawaran dan belum masuk ke dalam daftar agenda resmi WWF.

"Tidak ada komersialisasi, kemudian ini kan baru tawaran event. Kan belum masuk ke agenda resminya. Nanti kalo sudah masuk ke agenda resminya kan akan ditawarkan dulu kepada delegasi siapa yang ikut," jelas Sekda Dewa Indra di sela-sela kegiatan International Arbovirus Summit Indonesia 2024 di Bali, Senin, 22 April 2024. 

"Feeling saya sih ga semuanya ikut. Karena kan agendanya padat sekali. Nanti kan akan melakukan registrasi siapa yang ikut," imbuhnya. 

Walaupun para delegasi WWF direncanakan akan Melukat,  menurutnya Tirta Empul yang berlokasi di Tampak Siring, Gianyar itu akan tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat.  

"Pelayanan kepada masyarakat tetap harus. Itu kan destinasi tetap harus terbuka untuk publik yang lain," ucapnya. 

Dewa Indra menjelaskan, tempat Melukat masih berupa penawaran dari Menparekraf Sandiaga Uno saat rapat koordinasi persiapan World Water Forum ke-10 di Bali Internasional Convention Center (BICC) Nusa Dua pada Sabtu, 20 April 2024 lalu. 

"Karena sesuai namanya kan WWF itu kan rentang air, maka salah satu yang ditawarkan oleh Menparekraf adalah tentang purifikasi, pemurnian menggunakan air yakni melukat," jelas Sekda Dewa Indra. 

Penawaran yang dilakukan oleh Menparekraf Sandiaga Uno Itu pun direspons oleh Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan yang rencananya akan diagendakan menjadi side event forum air tersebut. 

Untuk itu, Pemprov Bali menyiapkan beberapa  beberapa alternatif yang akan menjadi tempat untuk melukat para peserta WWF.  "Kalau tempat Melukat di Bali ini kan banyak tempat Melukat. Tetapi kan harus kita pertimbangkan akses menuju tempat Melukatnya itu," ujarnya. (sumber: viva.co.id)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami