search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banjir Brasil: 10 Orang Tewas, 3.400 Warga Mengungsi
Kamis, 2 Mei 2024, 11:27 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Banjir Brasil: 10 Orang Tewas, 3.400 Warga Mengungsi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sedikitnya 10 orang tewas dan 21 orang masih hilang akibat banjir di Brasil selatan. Gubernur Rio Grande do Sul Eduardo Leite memperingatkan situasi tersebut bisa semakin memburuk.

Dalam konferensi pers pada Rabu (1/5), Eduardo Leite mengungkapkan telah berkomunikasi dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengenai pengerahan bantuan federal. Lula pun dijadwalkan ke kawasan terdampak pada Kamis (2/5).

"Kami mengalami momen terburuk di Rio Grande do Sul, bencana terburuk dalam sejarah kami. Sungguh tidak masuk akal luar biasa seriusnya yang terjadi saat ini," kata Leite seperti diberitakan AFP.

"Dan sayangnya, keadaan akan menjadi lebih buruk," ucapnya.

Pihak berwenang menghitung lebih dari 3.400 orang mengungsi setelah badai yang menyebabkan naiknya permukaan sungai dan banjir di berbagai wilayah negara bagian tersebut, yang berdampak pada 114 kota.

Leite mengungkapkan banjir itu merupakan bencana dengan kerusakan paling parah dalam beberapa tahun terakhir. Banjir itu menyebabkan beberapa kota terisolasi karena jembatan-jembatan runtuh, jalan hancur, dan tanah longsor.

Pihak berwenang telah mendesak masyarakat untuk menghindari setidaknya 20 area di sepanjang jalan raya negara bagian karena risiko tanah longsor.

Leite juga meminta sekolah menangguhkan kelas-kelas dalam hari-hari sisa pekan ini dan meminta dukungan penuh angkatan bersenjata dalam menghadapi bencana tersebut.

"[Angkatan bersenjata] berpartisipasi efektif dalam mengoordinasikan momen ini, seperti saat menghadapi perang," ucap Leite.

Dalam laporan Selasa (30/4), pemerintah negara bagian tersebut memperkirakan risiko banjir "hampir di seluruh negara bagian" mengingat kemungkinan berlanjutnya "curah hujan lebat" dalam beberapa hari mendatang.

Tim penyelamat dan tentara berusaha menyelamatkan keluarga-keluarga yang terjebak di rumah mereka, banyak di antara mereka yang terjebak di atap rumah untuk menghindari naiknya air.

Cuaca buruk telah menghambat upaya penyelamatan, seringkali di tempat-tempat yang sulit dijangkau, dan jumlah korban tewas terus meningkat dari lima yang dilaporkan pada Selasa (30/4). (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami