search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kronologi PSK Online di Kuta Dibunuh Pelanggannya Lantaran Naikkan Tarif
Jumat, 3 Mei 2024, 18:55 WITA Follow
image

beritabali/ist/Kronologi PSK Online di Kuta Dibunuh Pelanggannya Lantaran Naikkan Tarif.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Hanya karena diminta bayaran berlebih, Amrin Al Rasyid Pane (21) nekat membunuh perempuan pekerja seks komersial atau PSK online lewat aplikasi Michat bernama Rianti Agnesia (23) di dalam kamar kos pelaku di Jalan Bhineka Jati Jaya IX nomor 15, Kuta

Setelah wanita asal Bogor, Jawa Barat itu tewas, jasadnya lalu dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di semak semak di jembatan panjang, Jimbaran, Kuta

Peristiwa yang menghebohkan warga itu terjadi pada Jumat 3 Mei 2024 sekitar pukul 03.00 dini hari. Saksi mata di lokasi menjelaskan, yakni Putu Agus Arya, saat itu dirinya sedang tidur, pada Jumat 3 Mei 2024 sekira pukul 02.30 WITA. Pria berusia 24 tahun itu mendengar suara teriakan perempuan dari kamar kos yang dihuni pelaku di lantai II pojok utara. 

Saksi juga mendengar seperti suara benda jatuh. Penasaran, saksi langsung keluar dari kamar dan melihat pelaku turun tergesa-gesa membawa sebuah koper besar warna hitam dan pakaian pelaku dipenuhi bercak darah. Saksi juga melihat pelaku menaiki sepeda motor sambil membawa koper hitam dan meninggalkan kos. 

"Saksi kaget melihat ceceran darah di tangga lantai II dan di halaman rumah kos," beber Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, pada Jumat 5 April 2024. 

Melihat kejadian tersebut saksi melaporkan ke penunggu kos, I Made Dwi Artha Adi Putra (23). Mendengar informasi tersebut, saksi Made Dwi langsung mengecek kamar kos lantai II tempat tinggal pelaku. Disana, mereka melihat kamar dalam keadaan berantakan dan banyak ceceran darah. Para saksi melaporkanya ke Polsek Kuta

Aparat kepolisian Polsek Kuta dan Polresta Denpasar tiba di lokasi kejadian. Petugas mendapati banyak ceceran darah dari kamar lantai II di TKP hingga menuju parkiran kos kosan. Namun Polisi tidak menemukan jasad korban.

Polisi hanya menemukan ID Card pegawai milik pelaku. Beberapa jam diselidiki, pelaku Amrin menyerahkan diri ke kantor Polsek Kuta

"Pelaku mengaku kesal dan emosi karena korban yang berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial meminta bayaran lebih kepadanya dari tarif Rp500 ribu jadi Rp 1 juta," ujar AKP Sukadi. 

Dari keterangan pelaku, malam pas kejadian dia memesan cewek pekerja sek komersial melalui aplikasi michat. Terjadi tawar menawar dengan korban sehingga disepakati dengan harga Rp 500.000. Beberapa saat korban tiba di kamar kos pelaku dan langsung masuk. Selanjutnya, mereka pun melakukan hubungan badan. 

Selesai wik wik, pelaku membayar sesuai tarif yang diminta awal. Namun ternyata korban tidak terima dan malah meminta bayaran Rp1 juta. Pelaku otomatis menolak. Akibatnya korban mengancam pelaku akan mendatangkan pacarnya bersama teman-temannya. 

Mendengar ancaman itu, pelaku emosi. Secara spontan, ia langsung menggorok leher korban dari belakang dengan menggunakan pisau dapur yang ada di kamar kos. 

Pada saat akan digorok lehernya, korban berteriak sehingga pelaku membungkam mulut korban dengan tangan kiri. Korban masih tetap berteriak dan memberontak. Sehingga pelaku secara membabi buta menikam tubuh korban berulang ulang hingga korban meninggal dunia. 

"Pelaku menggunakan pisau dapur untuk menggorok leher korban dan menikam tubuh korban berulang kali," bebernya. 

Setelah korban tewas, pelaku lalu memasukan tubuh korban ke dalam koper milik pelaku. Lantaran tidak muat, pelaku mematahkan leher korban guna mempermudah tubuh korban masuk ke dalam koper milik pelaku. 

Koper tersebut lalu dibawa turun oleh pelaku, namun karena tergesa-gesa koper terjatuh di tangga. Selanjutnya, koper dibawa dan dibuang ke semak semak di Jembatan Panjang, Jimbaran dengan mengendarai motor Beat milik pelaku. 

"Dia (pelaku) hendak kembali ke TKP tapi karena dilihat TKP sudah ramai masyarakat dan Polisi di lokasi, pelaku membatalkan niatnya. Sepeda motor milik pelaku ditinggalkan di jalan Bhineka Jati Jaya IX tidak jauh dari TKP (-+60 m)," ujar AKP Sukadi. 

Pelaku asal Lingkungan Jonggol Jae kelurahan Arse Nauli, Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara itu meminjam sepeda motor milik temanya untuk menuju ke kosan kakaknya di Kelan, Tuban, Kuta. Atas nasehat kakak pelaku, pelaku diantar oleh kakaknya (Amran) untuk menyerahkan diri ke Polsek Kuta

Setelah mendengar pengakuan pelaku, Polisi mencari keberadaan jasad korban yang dibuang pelaku di semak semak yang berlokasi di Jembatan Panjang, Jimbaran. Akhirnya jasad perempuan asal Kelurahan Parung Lanjang, Kecamatan Parung panjang, Bogor, Jawa Barat itu ditemukan dan langsung dibawa ke RSUP Prof Ngoerah, Sanglah, Denpasar. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami