search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bus Listrik di Bali Mulai Beroperasi 2025, Begini Persiapannya
Kamis, 27 Juni 2024, 18:46 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Bus Listrik di Bali Mulai Beroperasi 2025, Begini Persiapannya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Angkutan cepat bus listrik (eBRT) akan disiapkan untuk transportasi umum di Bali. Nantinya, tranportasi ini akan terhubung dengan intelligent transport system (ITS) yang akan mulai beroperasi pada tahun 2025.

“Sudah berproses tahun ini, 2025 dia (bus listrik) harus berjalan, ini dua koridor dari lintas utara-selatan kawasan Ubung-Bandara Ngurah Rai lewat kota, kemudian timur-barat dari kawasan Sanur ke Seminyak,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali, IGW Samsi Gunarta.

Samsi menyebutkan salah satu keunggulan teknologi pintar ini dapat memberi kepastian ke calon pengguna bus perihal waktu tempuh dan jam-jam kedatangan angkutan. Namun, untuk dapat menerapkan teknologi pintar ini, Dishub Bali perlu bekerja sama dengan Dinas PUPR dalam hal penyiapan infrastruktur jalan.

Menurut Samsi, untuk memastikan ketepatan waktu dan kecepatan eBRT, kendaraan tersebut tidak boleh mendapat halangan di jalan sehingga diperlukan jalur khusus dan jalur prioritas.

“Bus harus mempertahankan rata-rata kecepatan dari rute ke rute, dengan adanya keterbatasan infrastruktur yang bisa kami bangun mau tidak mau harus menggunakan jalan yang ada dan membutuhkan rekayasa,” ujarnya.

“Artinya selain dedicated lane (jalur khusus) mungkin orang itu dibatasi untuk masuk di sana, jadi jalur prioritas, itu harus menggandeng pedestrian yang bagus, memperhatikan keamanan dan keselamatan, oleh karena itu harus disiapkan sistem yang terintegrasi dan itu basisnya harus IT,” sambungnya.

Agar tidak mengejutkan masyarakat dengan rencana ini, Samsi mengaku sedang dalam tahap sosialisasi secara perlahan, sebab nantinya di jalur yang sehari-hari dimanfaatkan untuk kendaraan pribadi berpotensi untuk ditambah jalur khusus, jalur prioritas hanya untuk bus, atau jalur campuran tapi tanpa menghambat bus.

“Angkutan umum yang sudah ada masih ikut lalu lintas jadi kalau macet ikut macet, sementara nanti eBRT tidak boleh, macet dia harus tetap jalan, kalau jalur prioritas hanya untuk bus atau kalau tidak bisa boleh mix traffic tapi orang tidak boleh mengganggu bus,” kata dia. (sumber: medcom.id)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami