Harga Ikan Anjlok, Nelayan PPN Pengambengan Jembrana Merugi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, Jembrana, menghadapi kesulitan besar akibat anjloknya harga ikan.
Banyak pabrik pengolahan ikan enggan membeli hasil tangkapan nelayan dengan harga yang layak, mengakibatkan kerugian besar bagi para nelayan. Dahlan, seorang belantik ikan di PPN Pengambengan, mengungkapkan kekecewaannya atas penurunan harga yang drastis.
"Dulu bisa dapat Rp3.000 per kilogram, sekarang cuma Rp1.500. Nelayan sangat dirugikan," ujar pria berusia 30 tahun ini saat ditemui pada Jumat (30/8/2024).
Penurunan harga ini menyebabkan banyak nelayan mengalami kerugian karena biaya operasional yang tinggi tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh. Dahlan mengaku kesulitan menjual ikan hasil tangkapan nelayan.
"Biasanya saya bisa jual satu ton, sekarang cuma 200 kilogram. Sisanya terpaksa dibuang karena tidak laku," keluhnya.
Senada dengan Dahlan, Risqi (31), belantik lainnya, juga mengeluhkan hal yang sama. Ia menduga penurunan harga ini terkait dengan isu sidak di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi.
"Katanya ada sidak, jadi perusahaan di sini takut mengambil ikan," ujarnya.
Menanggapi situasi ini, Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Jembrana, I Ketut Wardananaya, menyatakan akan mencari solusi untuk masalah ini.
"Untuk hari ini, ikan sudah terserap, tapi kami akan koordinasi dengan pabrik untuk memastikan harga tidak terus turun," ujar Wardananaya.
Wardananaya mengakui pihaknya tidak bisa mengintervensi harga pasar ikan, namun ia berjanji akan berupaya mencari solusi terbaik agar nelayan tidak terus merugi.
"Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik. Harga memang tidak bisa kami intervensi, namun rata-rata per hari hasil tangkapan nelayan di PPN Pengambengan mencapai 70 ton. Hari ini saja mencapai 100 ton," tandasnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/jbr