Moratorium Pembangunan Akomodasi Pariwisata di Bali Dinilai Positif
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pembatasan pembangunan atau moratorium akomodasi pariwisata seperti villa dan hotel di beberapa daerah destinasi pariwisata di Bali mendapat perhatian serius dari berbagai pihak.
Dalam konteks ini, Sofwan Hakim, Kepala Sekretariat Koalisi Bali Emisi Nol Bersih, menilai langkah tersebut sebagai inisiatif yang baik dalam menanggulangi pertumbuhan pembangunan yang pesat di Bali.
Sofwan menyampaikan pandangannya di Denpasar pada Sabtu, 7 September 2024, dengan menekankan pentingnya pembatasan pembangunan akomodasi pariwisata, terutama di daerah yang padat dengan pembangunan.
"Pembatasan ini merupakan langkah yang positif. Ini akan membantu menekan laju pembangunan akomodasi pariwisata di beberapa daerah pariwisata di Bali," ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemetaan kawasan hijau untuk memastikan bahwa pembangunan tidak mengganggu area yang seharusnya dilindungi. "Usaha untuk membatasi pembangunan hotel atau villa adalah inisiatif baik.
Namun, penting untuk memastikan bahwa penggunaan lahan tetap sesuai dengan rencana awal. Misalnya, jika lahan tersebut termasuk kawasan hijau seperti persawahan, maka harus tetap dipertahankan sebagai lahan persawahan," paparnya.
Menurut Sofwan, pengawasan yang ketat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan moratorium pembangunan berjalan sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ada.
"Pengawasan yang lebih ketat akan memastikan bahwa penggunaan lahan tetap sesuai dengan rancangan awal dari rencana tata ruang," tambahnya.
Sofwan juga menekankan bahwa jika pembangunan dilakukan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, hal ini akan membantu menjaga kualitas lingkungan di kawasan tersebut, khususnya terkait emisi dan dampak lingkungan lainnya.
"Kepatuhan terhadap peraturan yang ada akan mendukung pelestarian lingkungan dan kualitas udara, yang pada gilirannya mendukung tujuan Bali menuju emisi nol bersih," tutupnya.
Langkah pembatasan pembangunan ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi tantangan pertumbuhan pariwisata yang pesat, serta mendukung keberlanjutan lingkungan di Bali.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga