search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pria di Ethiopia Dianggap Menarik Jika Perut Semakin Buncit
Senin, 16 September 2024, 12:34 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pria di Ethiopia Dianggap Menarik Jika Perut Semakin Buncit

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Sebuah suku di Ethiopia memiliki tolak ukur yang unik untuk menentukan ketampanan seorang pria.

Suku Bodi, atau yang dikenal sebagai orang Me'en, menganggap pria dengan perut buncit sebagai pria yang menarik. Semakin buncit perut seorang pria, semakin membuat perempuan suku Bodi tergila-gila.

Dilansir dari Pulse.ng dan Guardian.ng, suku yang tinggal di Lembah Omo ini bahkan memiliki tradisi rutin untuk menentukan siapa pria paling tampan alias paling buncit di antara mereka.

Kompetisi itu digelar setiap Tahun Baru Bodi dalam upacara yang disebut Ka'el.

Enam bulan sebelum kompetisi, tiap-tiap keluarga diminta memilih satu pria yang belum menikah untuk dipersiapkan mengikuti kontes.

Pria itu nantinya harus tinggal di sebuah gubuk dan meminum darah serta susu sapi. Ia juga tak diizinkan berhubungan seks selama masa persiapan itu.

Bagi Suku Bodi, sapi adalah hewan sakral. Oleh sebab itu, darah sapi diperoleh bukan dengan dibunuh, melainkan dengan dilukai. Luka sapi tersebut juga harus segera ditutup dengan tanah liat usai diambil darahnya.

Untuk orang awam, meminum darah sapi jelas bukan hal biasa. Ini juga berlaku bagi suku Bodi sendiri.

Tak semua orang tahan meminum darah sapi demi mendapatkan kalori yang diinginkan.

Dengan suhu yang amat panas di Ethiopia sendiri, semangkuk darah akan sangat cepat menggumpal. Karenanya, kontestan harus meminum cepat-cepat dua liter darah sapi yang telah diambil.

Semangkuk darah pertama diminum saat matahari terbit.

Setelah enam bulan atau pada hari upacara, para pria ini akan keluar dan memamerkan perut mereka yang membuncit.

Pria dengan perut paling buncit akan menjadi pemenangnya.

Di hari kompetisi, para pria akan berjalan dengan perut besar mereka yang diolesi tanah liat dan abu. Tanah liat dan abu ini harus sudah diolesi sebelum mereka keluar dari gubuk.

Uniknya, saking gemuknya, sejumlah pria banyak dilaporkan tak sanggup berjalan dengan baik.

Saat upacara sendiri, mereka harus berjalan berputar-putar di sekitar pohon suci, dengan para perempuan di sekitar mereka. Perempuan-perempuan tersebut akan memberikan alkohol untuk menghibur para kontestan sembari menyeka keringat mereka.

Setelah pemenang dipilih, seekor sapi juga akan dipotong.

Usai upacara, seluruh kontestan harus melakukan diet untuk menurunkan berat badan mereka.

Suku Bodi merupakan suku semi-nomaden yang sebagian besar bekerja sebagai peternak dan petani. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami