search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pangeran MbS Yakinkan Saudi Soal Kondisi Raja Salman Usai Sakit Paru
Rabu, 9 Oktober 2024, 10:57 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pangeran MbS Yakinkan Saudi Soal Kondisi Raja Salman Usai Sakit Paru

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Putra Mahkota sekaligus pemimpin de facto Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS) meyakinkan kabinet pemerintah pada Selasa (8/10) tentang kondisi kesehatan sang ayah, Raja Salman, yang tengah menjalani perawatan terkait infeksi paru-parunya.

"Putra Mahkota Mohammed bin Salman meyakinkan semua pihak tentang kondisi kesehatan Raja Salman serta menyampaikan apresiasi kepada semua orang yang telah menanyakan kondisi kesehatan beliau," demikian laporan Kantor Berita Saudi (SPA).

Laporan itu muncul setelah MbS memimpin rapat kabinet mingguan di Ibu Kota Riyadh.

Pada akhir pekan lalu, media pemerintah Saudi mengumumkan bahwa Raja Salman menderita infeksi paru-paru dan akan menjalani pemeriksaan "berdasarkan rekomendasi dari klinik kerajaan."

Raja Salman saat ini telah berusia 88 tahun dan telah memimpin kerajaan Saudi sejak 2015, meskipun MbS telah menjadi pewaris takhta pada 2017 dan bertindak sebagai pemimpin Saudi sehari-hari.

Dikutip AFP, Arab Saudi, negara eksportir minyak mentah terbesar dunia, telah berupaya meredam spekulasi tentang kondisi kesehatan Raja Salman selama bertahun-tahun.

Pengadilan Kerajaan mengungkapkan pada Mei lalu bahwa Raja Salman mengalami infeksi paru-paru, demam tinggi, dan nyeri sendi, serta sedang menjalani program pengobatan dengan antibiotik. Tak lama setelahnya, diumumkan bahwa beliau telah pulih.

Raja Salman terakhir kali memimpin rapat kabinet pada 24 September lalu.

Sebelum menjadi penguasa Saudi, Raja Salman pernah menjabat sebagai Gubernur Riyadh selama beberapa dekade dan juga sebagai Menteri Pertahanan negara kerajaan tersebut.

Masa pemerintahannya sebagai raja ditandai dengan reformasi sosial dan ekonomi yang ambisius dan kini sebagian besar dieksekusi oleh putranya.

Sejak MbS diangkat menjadi putra mahkota, Saudi berupaya menerapkan visi 2030 di mana fokus utama kerajaan yakni mencari alternatif sumber pendapatan dari sektor non-minyak seperti wisata.

Putra Mahkota juga turut menerapkan sejumlah kebijakan baru yang membuat Saudi jauh lebih moderat, di mana sejumlah pihak meyakini hal itu dilakukan demi kepentingan menarik lebih banyak investor asing untuk menanamkan modal di Saudi.

Selain itu, sejak MbS menjadi putra mahkota, Saudi juga lebih galak menindak kritikus kerajaan. (sumber: cnnindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami