search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
200 Prajurit TNI Kodam Udayana Dikerahkan Bantu Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
Kamis, 28 November 2024, 19:44 WITA Follow
image

beritabali/ist/200 Prajurit TNI Kodam Udayana Dikerahkan Bantu Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kodam IX/Udayana menerjunkan 200 prajurit TNI untuk membantu korban pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Nantinya, ratusan prajurit itu akan bergabung dengan stakeholder terkait untuk membangun tempat hunian sementara atau Huntara. 

Ratusan prajurit Praja Raksaka itu tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Zeni. Pasukan ini terdiri dari 165 personel Yonzipur 18/YKR, 24 personel Zidam IX/Udayana, 8 personel Denzibang 1/NTT, serta masing-masing 1 personel dari Denkesyah 09.04.01/Kupang, Denhubrem 161/WS dan Pendam IX/Udayana.

Pergeseran pasukan (Serpas) dilakukan pada Rabu 27 November 2024 melalui jalur udara dan laut. Kemudian dari Lanud Ngurah Rai, pasukan diberangkatkan menggunakan Pesawat Hercules TNI AU. 

Apel pemberangkatan dipimpin oleh Kazidam IX/Udayana, Kolonel Czi Adang Purnama di Base Ops Lanud Ngurah Rai. Sementara itu, pemberangkatan dari Bandara Bizam (NTB) dipimpin oleh Dandenzibang II/NTB menggunakan pesawat Cassa TNI AU.

Setibanya di Kupang, pasukan melanjutkan perjalanan dengan embarkasi ke KRI Ahmad Yani dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Larantuka, Flores Timur. Diperkirakan, Satgas tiba di lokasi pada Kamis 28 November 2024. Tiba di lokasi mereka langsung segera bergerak membangun Huntara. 

Menurut Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Agung Udayana, pengerahan 200 personel TNI AD dalam Satgas Zeni merupakan bagian dari komitmen TNI dalam mendukung percepatan penanganan dampak bencana alam di Flores Timur. TNI bersinergi dengan sejumlah pihak, bahkan pemerintah daerah dan pusat menjadi kunci dalam memastikan program ini berjalan efektif.

Ditegaskannya, tugas ini bukan hanya tentang membangun hunian sementara, tapi juga membantu memulihkan kehidupan masyarakat terdampak agar segera bangkit. 

"Personel yang ditugaskan telah dipersiapkan secara matang, baik dari sisi kemampuan teknis maupun koordinasi logistik, untuk menjamin pembangunan Huntara dapat selesai sesuai target waktu," ungkap Kapendam Kolonel Agung Udayana.

Ditegaskannya, misi operasi ini juga menjadi bagian dari strategi memperkuat pertahanan wilayah guna mewujudkan ketahanan nasional. Langkah ini mencerminkan sinergi pemerintah dan TNI dalam memastikan para korban erupsi mendapatkan hunian yang layak sekaligus memperkuat kesiapsiagaan nasional.

Editor: Robby

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami