search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alami Kondisi Rusak, Komisi II DPRD Tabanan Kunjungi Sekolah di Kerambitan
Kamis, 10 Oktober 2024, 11:14 WITA Follow
image

beritabali/ist/Alami Kondisi Rusak, Komisi II DPRD Tabanan Kunjungi Sekolah di Kerambitan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Komisi II DPRD Kabupaten Tabanan menemukan sejumlah kerusakan serius di tiga sekolah Kecamatan Kerambitan, meliputi SDN 1 Pangkung Karung, TK Negeri Kerambitan, dan SDN 1 Tibubiu saat kunjungan lapangan pada Rabu (9/10).

Kunjungan tersebut sebagai tindak lanjut dari laporan masyarakat terkait kondisi sekolah yang memprihatinkan. Selain Komisi II, sejumlah dinas terkait seperti Dinas PUPRPKP dan Dinas Pendidikan turut serta dalam peninjauan tersebut.

Ketua Komisi II DPRD Tabanan I Wayan Lara mengungkapkan perbaikan tidak bisa dilakukan segera, melainkan perlu direncanakan secara matang. “Kami sudah melihat langsung. Tentu tidak bisa langsung perbaikan. Minimal nanti dipolakan, dari mana sumber dananya dan pengerjaannya seperti apa,” ujarnya.

Menurut Lara, TK Negeri Kerambitan mengalami kerusakan berat karena ruang kelasnya berdekatan dengan jurang, yang berpotensi longsor saat hujan deras. Untuk itu, pemerintah daerah harus segera melakukan upaya perbaikan. 

“Kemudian, SDN 1 Pangkung Karung tergolong rusak sedang, namun masih bisa digunakan, dengan perbaikan yang dibutuhkan pada tembok. Sementara SDN 1 Tibubiu mengalami kerusakan sedang di beberapa ruang kelas,” ujarnya.

Pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan langkah selanjutnya. “Kami di Komisi II akan rutin turun ke lapangan karena sesuai bidang yang kami tangani, yakni infrastruktur. Setelah itu, kami akan bahas Lebih banyak di rapat kerja,” katanya.

Dia menekankan pentingnya mengikuti mekanisme penganggaran dalam proses perbaikan sekolah. Jika tidak memungkinkan untuk dilaksanakan pada tahun 2024 karena keterbatasan anggaran dalam APBD Perubahan, kami akan mengupayakan pengajuan dana perbaikan pada tahun 2025. 

“Beberapa kerusakan itu harus segera ditangani agar tidak menjadi kerusakan berat yang dapat mengancam keselamatan para siswa,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama mengatakan segera menindaklanjuti hasil peninjauan tersebut untuk melakukan perbaikan ketiga sekolah tersebut.

“Penanganan kerusakan sekolah dibagi menjadi tiga kategori yakni kerusakan berat ditangani melalui APBD, kerusakan sedang melalui APBD atau Dana Alokasi Khusus (DAK), dan kerusakan ringan melalui partisipasi dana komite atau dana BOS,” ucapnya.

Dia menyampaikan upaya perbaikan sekolah di Tabanan terus dilakukan secara bertahap. “Sejak sepuluh tahun lalu, Kabupaten Tabanan sudah menerima dana alokasi khusus untuk perbaikan TK negeri. Tahun depan, empat TK negeri sudah masuk daftar penganggaran untuk perbaikan,” ujarnya.

Darma Utama mengakui bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Saat ini, ada 56 sekolah dasar di Tabanan yang tergolong rusak berat dan sedang, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Selemadeg Barat dan Pupuan. “Tentunya kondisi ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi kami di Pemerintah Daerah,” katanya.

Editor: Redaksi

Reporter: DPRD Tabanan



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami