search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Selatan Terus Dilanda Hujan Lebat hingga Akhir Tahun, Wisatawan Diminta Waspada
Jumat, 27 Desember 2024, 12:19 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Bali Selatan Terus Dilanda Hujan Lebat hingga Akhir Tahun, Wisatawan Diminta Waspada.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bali selatan diperkirakan akan terus dilanda curah hujan yang intensif hingga akhir tahun 2024. Selama Desember ini, Kota Denpasar sudah tercatat menerima lebih dari 700 mm curah hujan. 

Menurut Erma Yulihastin, peneliti klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, hujan deras ini disebabkan oleh dinamika badai tropis yang berkembang di Samudera Hindia, tepatnya bibit siklon 98S yang berada di sebelah selatan pulau Jawa.

Erma mengungkapkan bahwa curah hujan akan terus berlangsung karena adanya pengaruh dua bibit siklon tropis, termasuk 99S yang terbentuk di sekitar wilayah barat daya Banten. Kondisi ini diperburuk dengan suhu laut yang sedang panas, mempercepat perkembangan badai tropis yang berpotensi membawa hujan lebat.

Di sisi lain, wilayah utara Indonesia juga tidak luput dari pengaruh cuaca buruk. Sebuah depresi tropis diperkirakan akan bergerak menuju Semenanjung Malaya, namun peluruhan siklon ini lebih menjauhi Indonesia. 

Menyikapi kondisi ini, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengingatkan wisatawan yang merencanakan liburan ke Bali pada periode Natal dan Tahun Baru 2025 agar selalu memantau informasi cuaca terbaru. 

Kemenpar juga mengimbau agar para pengelola destinasi wisata memastikan fasilitas keamanan dan perlindungan bagi pengunjung, terutama saat cuaca buruk. Imbauan ini datang setelah peristiwa pohon tumbang yang menimpa wisatawan di Monkey Forest, Gianyar, beberapa waktu lalu.

"Para wisatawan diharapkan mengecek informasi cuaca secara berkala dan memastikan destinasi yang mereka tuju sudah menyediakan tempat berlindung yang aman," kata Ni Made Ayu Marthini, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf. 

Selain itu, pengelola destinasi wisata juga diminta untuk melakukan evaluasi terhadap kondisi pohon-pohon dan memastikan keamanan bagi pengunjung.

Dengan cuaca yang semakin tidak menentu, kewaspadaan terhadap potensi bencana alam dan kehati-hatian menjadi hal yang sangat penting bagi wisatawan dan pengelola pariwisata di Bali. (sumber: Tempo.co)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami