search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cuaca Ekstrem Diprediksi Hiasi Malam Tahun Baru 2025 di Jawa dan Bali
Sabtu, 28 Desember 2024, 21:17 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Cuaca Ekstrem Diprediksi Hiasi Malam Tahun Baru 2025 di Jawa dan Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Jelang malam pergantian tahun 2025, wilayah Jawa dan Bali diperkirakan akan menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang. 

Fenomena atmosfer yang terjadi saat ini diprediksi akan memengaruhi cuaca di Indonesia, dengan potensi bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah.

Penyebab cuaca ekstrem ini terkait dengan beberapa faktor, di antaranya penguatan angin Monsun Asia, aktifnya gelombang atmosfer, dan fenomena La Niña lemah yang berperan meningkatkan curah hujan di sejumlah wilayah. Dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas tinggi sudah menyebabkan bencana di berbagai daerah, seperti banjir di Kulon Progo (Yogyakarta), Serang (Banten), dan Banyumas (Jawa Tengah), serta tanah longsor di Sukabumi (Jawa Barat), Sragen, dan Wonogiri (Jawa Tengah).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat curah hujan tertinggi dalam seminggu terakhir mencapai lebih dari 100 mm per hari, dengan Manokwari mencatat 143 mm/hari dan Padang 120 mm/hari. BMKG memprediksi, potensi hujan lebat hingga sangat lebat akan terjadi di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali, serta di beberapa daerah lainnya.

Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem

BMKG menyebutkan, cuaca ekstrem ini disebabkan oleh kombinasi beberapa fenomena atmosfer, di antaranya:

1. La Niña Lemah : Meningkatkan kemungkinan terjadinya hujan lebat di wilayah Indonesia.
   
2. Angin Monsun Asia : Membawa massa udara lembap yang memperbesar peluang hujan di wilayah barat Indonesia.
   
3. Gelombang Atmosfer Aktif: Menambah potensi pembentukan awan hujan dengan intensitas yang lebih tinggi.
   
4. Bibit Siklon Tropis: Meningkatkan potensi hujan ekstrem di area yang berada di sekitar tekanan rendah.

Peringatan dan Imbauan BMKG

Melihat potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan diri menghadapi bencana. Beberapa langkah yang disarankan adalah:

- Antisipasi Bencana: Waspadai potensi banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan bencana.
- Perawatan Infrastruktur: Pastikan saluran air bebas dari sampah dan tidak tersumbat untuk mencegah genangan air.
- Evakuasi Dini: Hindari beraktivitas di area yang berpotensi terkena dampak bencana, serta siapkan perlengkapan darurat.
- Pemantauan Cuaca: Selalu cek informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi BMKG untuk mendapatkan update terkini.

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Pemerintah daerah diminta untuk bersiap menghadapi kemungkinan evakuasi di wilayah yang berisiko tinggi terkena dampak cuaca ekstrem.

Dengan adanya prediksi cuaca yang kurang bersahabat menjelang malam Tahun Baru 2025, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana. Pemerintah dan berbagai pihak diharapkan dapat bekerjasama untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem ini. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami