Cuaca Buruk Hambat Produksi Gerabah di Desa Kapal
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Cuaca tak menentu akhir-akhir ini mulai berdampak pada sektor industri usaha gerabah.
Salah satunya dirasakan perajin gerabah di Desa Kapal, Kabupaten Badung. Produksi terganggu akibat sulitnya mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses penjemuran.
Salah satu pelaku usaha gerabah, I Putu Agus Adiputra ini misalnya mengungkapkan bahwa cuaca tidak membuat berdampak pada proses produksi menjadi lebih lama dan kualitas gerabah bisa menurun.
“Kalau cuaca bagus, proses penjemuran cukup dua hari. Tapi kalau cuaca begini, bisa sampai seminggu lebih,” ujarnya saat ditemui di sela-sela aktivitasnya menata hasil produksinya, Minggu (6/4/2025) di tempat usahanya.
Menurut dirinya, penjemuran merupakan salah satu tahap penting dalam proses pembuatan gerabah karena berpengaruh langsung terhadap kekuatan dan ketahanan hasil akhir.
Untuk mengatasi kendala cuaca, Agus kini menggunakan metode pengovenan bersuhu sedang guna mempercepat proses pengeringan.
"Langkah ini diambil agar produksi tetap berjalan dan pesanan pelanggan tidak tertunda, meski harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bahan bakar oven," ujar Adiputra.
Industri gerabah di Desa Kapal memang dikenal sebagai salah satu sentra kerajinan yang masih mempertahankan teknik tradisional, sehingga ketergantungan pada alam, terutama sinar matahari, masih tinggi.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga