search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Turyapada Tower Diresmikan, Tapi Masih Ada Wilayah Buleleng Blank Spot
Jumat, 18 April 2025, 22:17 WITA Follow
image

beritabali/ist/Turyapada Tower Diresmikan, Tapi Masih Ada Wilayah Buleleng Blank Spot.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, yang dibangun di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng resmi beroperasi sebagai pemancar siaran televisi digital. Peresmian dilakukan oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada Jumat (18/4).

Menara setinggi 115 meter ini diklaim mampu menjangkau 90 persen wilayah Buleleng, bahkan siarannya menjangkau hingga Kecamatan Melaya di Jembrana. Namun demikian, masih ada wilayah di Buleleng yang belum bisa menikmati siaran TV digital karena kendala geografis.

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, Agus Astapa menjelaskan bahwa hasil uji coba siaran TV digital melalui Turyapada Tower pada Maret lalu menunjukkan masih ada daerah yang blank spot.

"Hasilnya masih ada beberapa daerah di Buleleng yang tidak tercover, karena daerah berbukit," ujar Astapa.

Ia menambahkan, kondisi ini dapat diatasi dengan membangun tower transmisi tambahan di wilayah Kecamatan Seririt dan Tejakula. Alternatif lainnya adalah memanfaatkan tower yang sudah ada di Kecamatan Busungbiu.

Sementara itu, Gubernur Wayan Koster menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 10 chanel televisi yang memanfaatkan Turyapada Tower untuk siaran. Sisanya masih dalam tahap penjajakan.

"Kami masih melakukan penjajakan dengan yang lain. Kami berikan waktu enam bulan gratis untuk uji coba. Setelah itu bayar sewa, dengan harga yang tidak terlalu mahal. Sehingga ini bisa jadi sumber pendapatan untuk Pemprov Bali," jelasnya.

Lebih dari sekadar fungsi penyiaran, Turyapada Tower juga akan dikembangkan sebagai objek wisata modern. Rencananya dilengkapi jembatan kaca, gondola, restoran berputar, dan panorama alam yang menawan dari Danau Beratan, Tamblingan, dan Buyan.

"Pengunjung bisa menikmati pemandangan alam dari Danau Beratan, Danau Tamblingan dan Danau Buyan, serta pemandangan pantai Buleleng. Ada hutan dan bukit juga, luar biasa ini," kata Koster.

Objek wisata di Turyapada Tower ini ditargetkan buka pada 2026, menyusul penyelesaian pembangunan tahap dua berupa penataan kawasan dan akses jalan masuk yang saat ini tengah ditenderkan.

"Sudah mulai tender, diperkirakan pertengahan Juni sudah kontrak. Penataan kawasan dan jalan masuk ini diperkirakan butuh waktu satu tahun. Setelah itu baru dibuka sebagai objek wisata berkelas dunia. Mudah-mudahan selesai tepat waktu," katanya.

Koster juga mengingatkan pentingnya menjaga kawasan hijau di Sukasada. Ia meminta Pemkab Buleleng segera menyusun Perda agar pembangunan tetap berpihak pada pelestarian lingkungan.

"Tinggal ditempatkan receiver sesuai dengan TV digital, semua daerah akan bisa tercover," terangnya.

Bila seluruh daerah sudah tercover, Agus optimis chanel televisi lainnya juga akan mulai masuk ke Buleleng. Mengingat di Turypada Tower telah disediakan tiga tempat untuk mux. 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami