Mahasiswa KKN-PMM Warmadewa Periode II Ciptakan Tempat Sampah Berbasis Sensor IoT di Desa Jagapati

beritabali/ist/Mahasiswa KKN-PMM Warmadewa Periode II Ciptakan Tempat Sampah Berbasis Sensor IoT di Desa Jagapati.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Warmadewa yang sedang menjalankan program pengabdian masyarakat di Desa Jagapati, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, menciptakan inovasi teknologi berupa tempat sampah pintar berbasis Internet of Things (IoT).
Inovasi ini juga terintegrasi dengan aplikasi SMART BIN yang dirancang khusus oleh mahasiswa. Tujuan utama teknologi ini adalah untuk mengatasi permasalahan pengelolaan sampah di desa serta meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
Tempat sampah pintar ini dilengkapi sensor ultrasonik yang mampu mendeteksi kapasitas sampah. Sensor tersebut akan menampilkan persentase tingkat tumpukan sampah, kemudian data dikirimkan secara real-time ke aplikasi SMART BIN. Aplikasi ini dapat diakses oleh petugas kebersihan maupun masyarakat Desa Jagapati. Ketika tempat sampah hampir penuh, sistem secara otomatis mengirimkan notifikasi agar segera dilakukan pengangkutan.
Keunggulan sistem ini didukung integrasi berbagai komponen elektronik, antara lain:
- Power supply 5V untuk mengubah tegangan AC menjadi DC,
- Stepdown converter untuk menurunkan tegangan sesuai kebutuhan,
- ESP (mikrokontroler) sebagai pusat pemrosesan dan pengiriman data,
- Adaptor USB Type A sebagai sumber daya untuk modem,
- Modem internet yang menghubungkan data sensor ke aplikasi pemantauan.
Cara kerja sensor ultrasonik ini sederhana: sensor memancarkan gelombang suara berfrekuensi tinggi, lalu memantul kembali setelah mengenai sampah. Dari waktu tempuh gelombang, sistem menghitung ketinggian sampah dan menentukan kapan harus mengirimkan notifikasi.
Berdasarkan uji coba awal di beberapa titik strategis Desa Jagapati, teknologi ini terbukti mampu meningkatkan efisiensi pengangkutan hingga 40%. Hasil positif tersebut membuka peluang penerapan lebih luas, tidak hanya di Desa Jagapati, tetapi juga di wilayah lain di Bali.
“Kami melihat masih banyak tempat sampah yang penuh tapi tidak langsung dikosongkan, sehingga menimbulkan bau dan menurunkan kenyamanan lingkungan. Dengan alat ini, kami harap penanganan sampah bisa lebih responsif dan efisien,” ujar Jodiswara, koordinator tim KKN-PMM Universitas Warmadewa.
Setelah pemasangan prototipe awal, tim KKN juga mengadakan sosialisasi kepada warga serta pelatihan kepada petugas kebersihan desa terkait cara kerja dan pemeliharaan alat.
Program ini menjadi bagian dari misi mahasiswa KKN Universitas Warmadewa untuk mengintegrasikan teknologi dengan kehidupan masyarakat pedesaan. Mereka berharap, hadirnya teknologi sederhana namun inovatif ini dapat menjadi contoh nyata bahwa solusi berbasis IoT mampu memberi dampak positif bagi lingkungan.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/adv