Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comGWK Tanggapi Polemik Pemagaran Akses Warga, Klaim Berdiri di Tanah Milik Perusahaan

bbn/dok beritabali/GWK Tanggapi Polemik Pemagaran Akses Warga, Klaim Berdiri di Tanah Milik Perusahaan.
BERITABALI.COM, BADUNG.
Manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK) menanggapi polemik pemagaran jalan warga di kawasan Ungasan, Badung.
Dalam rilis tertulis yang diterima Beritabali.com, Jumat (26/9/2025), pihak GWK menegaskan pagar tersebut berdiri di atas tanah milik PT Garuda Adhimatra Indonesia (GAIN).
Hari Senin, 22 September 2025, telah terjadi pertemuan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Provinsi Bali, yang dipimpin oleh Komisi I DPRD Provinsi Bali yang memfasilitasi pertemuan antara Kuasa Hukum yang mewakili PT. Garuda Adhimatra Indonesia atau GWK dan masyarakat Desa Ungasan Banjar Giri Dharma.
Hal ini guna membicarakan terkait masalah Pemagaran Kawasan yang mencakup jalan di dalam kawasan GWK, yang berdampak pada beberapa Warga yang tinggal dan berbatasan di desa tersebut.
Pihak GWK menyayangkan rekomendasi DPRD Provinsi Bali yang meminta pembongkaran pagar dalam waktu satu minggu. Menurut GWK, pemagaran telah melalui sosialisasi kepada masyarakat dengan surat pemberitahuan tertanggal 30 April 2024 dan 10 Juli 2024, sebelum akhirnya pelaksanaan pemagaran dilakukan 10–20 September 2024.
GWK menekankan bahwa sebagai ikon nasional yang diakui UNESCO, keberadaan kawasan tersebut menjadi sumber nafkah bagi ratusan kepala keluarga lokal Bali.
Akses jalan kepada masyarakat merupakan salah satu ranah dan kewenangan pemerintah. Demikian pula terhadap hal tersebut, pihak GWK tetap siap berkontribusi untuk mendukung pemerintah khususnya dalam mencari solusi untuk penyediaan akses jalan tersebut.
Sejarah GWK
Ide pembangunan patung GWK tercetus sejak 1989 oleh I Nyoman Nuarta dan mendapat restu Presiden Soeharto pada 1990. Setelah melewati pasang surut, termasuk krisis moneter 1997–1998 dan masalah pembiayaan, proyek GWK akhirnya rampung di bawah pengelolaan PT Alam Sutera Realty Tbk.
GWK diresmikan pada 22 September 2018 oleh Presiden Joko Widodo, dan kini menjadi salah satu ikon budaya serta destinasi internasional. Kawasan ini pernah menjadi lokasi penyelenggaraan KTT G20 tahun 2022 serta World Water Forum tahun 2024.
"PT. Alam Sutera Realty Tbk berkomitmen penuh untuk menjaga dan melestarikan karya anak bangsa yang telah dibangun dengan perpaduan seni, budaya serta teknologi. Kami percaya Taman Budaya yang terawat, asri, serta aman akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar, Pulau Bali, serta negara Republik Indonesia,” demikian tertulis dalam rilis.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/tim
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
