Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Empat Siswa Smansapura Raih Juara Pimnas Berkat Aplikasi Literasi Toleransi
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Empat ilmuwan muda dari SMA Negeri 1 Amlapura (Smansapura) mencuri perhatian nasional setelah menghadirkan sebuah inovasi teknologi yang sarat nilai kemanusiaan, yaitu aplikasi penguatan literasi toleransi.
Inovasi ini tidak hanya menuai apresiasi, tetapi juga mengantarkan mereka meraih sederet prestasi bergengsi: Juara I Pimnas 2025, Medali Emas Esai Bidang Teknologi, Juara Favorit Teknologi, hingga predikat The Most Favorite Pimnas 2025 pada ajang Pekan Ilmuwan Muda Nasional (Pimnas) di Malang.
Keempat anggota Kelompok Karya Ilmiah Remaja (KIR) tersebut adalah I Ketut Nararya Nusaridevasya, I Gusti Nyoman Kristian Dafa Adipramana, Ni Made Aisyhana Namitha Wimbawa, dan Ni Komang Siva Ojaspin. Sejak awal, mereka berkomitmen menciptakan teknologi yang memberi dampak sosial nyata.
Melalui rangkaian observasi dan wawancara, termasuk dengan Kementerian Agama Karangasem, mereka menemukan bahwa persoalan intoleransi di kalangan remaja masih perlu ditangani melalui pendekatan edukatif yang kreatif. Dari temuan itu, lahirlah sebuah aplikasi edukasi berbasis literasi toleransi yang membantu pelajar mengenali bentuk-bentuk intoleransi, memahami keberagaman, serta melatih empati dan berpikir kritis.
Aplikasi tersebut diuji coba kepada para siswa dan mendapat respons sangat positif, membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi sarana efektif membangun budaya toleransi di lingkungan sekolah.
Kekuatan ide, visualisasi poster, dan alur aplikasi yang jelas membawa mereka lolos ke final bidang teknologi, bersaing dengan 12 universitas besar seperti Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, hingga Politeknik Negeri Semarang. Meski satu-satunya peserta dari jenjang SMA, mereka tampil percaya diri dan akhirnya meraih Medali Emas Esai Bidang Teknologi.
Prestasi mereka berlanjut ke babak utama lintas bidang, di mana tim Smansapura mampu menunjukkan bahwa inovasi mereka bukan sekadar proyek teknologi, tetapi solusi bagi problem sosial yang relevan di era digital saat ini.
Pembina KIR Smansapura, I Gede Aries Pidrawan, menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil dari proses panjang, mulai dari pencarian ide, pengumpulan data lapangan, hingga penyempurnaan konsep visual dan teknis aplikasi.
"Keberhasilan Smansapura ini bukan hanya prestasi akademik, tetapi sekaligus pesan penting bagi dunia pendidikan, teknologi dapat menjadi jembatan untuk membangun toleransi, dan generasi muda memiliki kapasitas besar untuk menciptakan perubahan nyata," jelasnya baru-baru ini.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs
Berita Terpopuler
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 4047 Kali
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 3509 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 3488 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 3265 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem