search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Tutup Kedubes di Sudan Imbas Perang, Evakuasi Staf Kedutaan
Minggu, 23 April 2023, 17:18 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Tutup Kedubes di Sudan Imbas Perang, Evakuasi Staf Kedutaan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat menutup sementara kedutaan besar di Khartoum, Sudan, menyusul perang saudara yang makin membara di ibu kota dan telah memasuki pekan kedua.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan operasional kedubes di Khartoum dihentikan sementara. Ia juga mengatakan proses evakuasi staf dan diplomat telah berjalan dengan aman.

"Kami akan melanjutkan misi mendampingi warga AS dan memastikan keamanan mereka dengan terus memberikan perkembangan rutin terhadap warga AS di wilayah ini (khartoum)," kata Blinken melalui pernyataan pada Sabtu (22/4) malam waktu AS seperti dikutip Reuters.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan telah memerintahkan militer untuk mengevakuasi diplomat dan staf kedutaan di Khartoum.

"Hari ini, atas perintah saya, militer Amerika Serikat melakukan operasi untuk mengeluarkan personel Pemerintah AS dari Khartoum," kata Biden dalam pernyataan yang dirilis Sabtu malam, waktu Washington.

Biden juga mengucapkan terima kasih atas "keterampilan tak tertandingi dari anggota personel kami yang berhasil menyelamatkan mereka."

Biden menuturkan Djibouti, Ethiopia, hingga Arab Saudi telah membantu operasi evakuasi tersebut.

Lebih dari 400 orang tewas dan 3.500 lainnya terluka akibat perang saudara yang masih berlangsung di Ibu Kota Khartoum, Sudan, per Jumat (21/4).

Meski sempat sepakat gencatan senjata selama Idulfitri 2023 kemarin, paramiliter Rapid Support Force (RSF) dan militer Sudan tetap bertempur.

"Empat ratus tiga belas orang tewas dan 3.551 orang terluka, itu yang kami ketahui," kata juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Margaret Harris kepada wartawan pada konferensi pers di Jenewa.

Badan PBB untuk urusan anak-anak, UNICEF, menambahkan setidaknya sembilan anak termasuk di antara yang tewas dan lebih dari 50 anak-anak terluka.

Mengutip angka kementerian kesehatan Sudan, Harris mengatakan 20 fasilitas kesehatan telah berhenti berfungsi dan 12 lainnya berisiko berhenti.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami