Tenaga Pendata Patah Tulang, Dewan Minta Pemkab Evaluasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Fraksi Golkar DPRD Karangasem kompak hadir menjenguk tenaga pendata yang sedang dirawat di RSUD Karangasem setelah mengalami musibah kecelakaan dalam perjalanan ke lokasi pendataan beberapa yang hari yang lalu.
Ketua Fraksi Golkar Karangasem, I Ketut Badra yang hadir langsung menjenguk korban pada Jumat (9/9/2022) mengatakan, kehadiran Fraksi Golkar Karangasem ini merupakan bentuk dukungan kepada korban, dimana korban sendiri adalah salah satu staf yang bertugas di DPRD Karangasem.
"Semoga lekas sembuh, dengan kejadian ini tentu kita akan mempertanyakan tindak lanjut dari eksekutif, karena memang dari awal kita Fraksi Golkar memberikan perhatian terkait pendataan ini," ujar Badra.
Ia juga menegaskan bahwa Fraksi Golkar Karangasem sepakat dan menyetujui program satu data tersebut untuk kepentingan Karangasem kedepannya, hanya saja memang sejak awal Golkar menilai perlu dilakukan sejumlah evaluasi kembali terkait pelaksanaannya.
Dengan adanya kejadian ini, Fraksi Golkar Karangasem berharap bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam melakukan evaluasi kedepannya. Karena jaminan kesehatan saja dirasa tidak cukup, mengingat korban untuk sementara waktu tidak mampu bekerja atau beraktivitas sehingga diharapkan ada semacam kompensasi.
"Harapan kami, dengan adanya kejadian ini tolong agar menjadi perhatian pemerintah," tegas Badra.
Sementara itu, Suami korban I Wayan Mudita sangat berterimakasih atas kepedulian anggota DPRD Karangasem yang telah hadir untuk memberikan dukungan kepada istrinya yang kini tengah menjalani perawatan di RSUD Karangasem.
Dikatakan Mudita, akibat kecelakaan itu, istrinya harus menjalani operasi pemasangan dua buah pen pada bagian kakinya karena sesuai dengan hasil pemeriksaan kaki istrinya dinyatakan patah.
"Awalnya dibilang retak saja saat di rontgen, tapi setelah di CTscan kaki istri saya dinyatakan patah, operasi berlangsung cukup lama sekitar 3 jam, karena selain pemasangan dua buah pen juga dikatakan dokter posisi patahnya cukup sulit, " kata Mudita.
Meski demikian, saat ini kondisi istrinya sudah mulai membaik, hanya saja menurut Mudita pihak dokter yang menangani mengatakan dibutuhkan waktu sekitar 2 bulan baru kaki istrinya bisa kembali diinjakkan atau digunakan belajar berjalan kembali.
Di sisi lain, kondisi ini juga membuat ia dan istrinya tidak bisa memperhatikan putri si mata wayangnya yang baru berusia 4,5 tahun. Kata Mudita putrinya saat ini diajak oleh orang tuanya dan terkadang dititipkan di rumah mertuanya apabila orang tuanya sedang pergi ke sawah.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs