Burberry Batalkan Show di London Fashion Week
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Burberry telah membatalkan shownya di London Fashion Week setelah kematian Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022). Dilansir GQ, dalam sebuah pernyataan yang dirilis kepada pers, rumah mode tersebut mengatakan acara dibatalkan karena suasana duka.
“Dengan sangat sedih kami mengetahui meninggalnya Yang Mulia Ratu. Sebagai tanda hormat, kami telah mengambil keputusan untuk membatalkan pertunjukan runway Musim Semi/Musim Panas 2023 yang akan berlangsung pada 17 September di London," tulis GQ.
Belum diketahui apakah mereka akan menjadwal ulang presentasi di kemudian hari. Label, yang saat ini berada di bawah pengawasan kreatif perancang busana Ricardo Tisci, juga memberikan penghormatan kepada ratu di saluran media sosial dan situs webnya.
Label tersebut bergabung dengan sejumlah merek Inggris termasuk Stella McCartney dan Paul Smith dalam berkabung untuk mendiang raja.
Burberry memang memiliki hubungan jangka panjang dengan Yang Mulia: merek warisan, yang didirikan pada tahun 1856, pertama kali dianugerahi Surat Perintah Kerajaan oleh mendiang ratu pada tahun 1955 dan merupakan salah satu "tahan cuaca" pilihannya.
Sementara itu, fashion luminer Belgia Raf Simons telah mengkonfirmasi bahwa dia juga akam membatalkan show mereknya, yang dijadwalkan pada 16 September 2022.
“Saat negara memasuki masa berkabung resmi, kami akan berhenti selama masa kesedihan yang luar biasa ini. Kami akan menggunakan waktu ini untuk menghormati warisan Yang Mulia Ratu Elizabeth II dan 70 tahun tahtanya. Pikiran kami bersama Keluarga Kerajaan dan orang-orang Persemakmuran, ”kata merek itu dalam sebuah pernyataan.
Pengumuman itu muncul setelah British Fashion Council mengkonfirmasi bahwa London Fashion Week akan tetap dilanjutkan minggu depan sesuai jadwal.
"Ini adalah momen penting bagi para desainer untuk menunjukkan koleksi mereka pada momen tertentu di kalender mode, kami mengakui pekerjaan yang masuk ke momen ini,” mereka berbagi dalam sebuah pernyataan dengan Financial Times.
Namun, mereka meminta agar desainer menunda acara "tidak penting" seperti pesta setelah kematian Ratu, dan mendesak mereka yang memiliki toko ritel untuk menutup gerai mereka selama 24 jam pada hari pemakamannya, yang belum diumumkan oleh Istana.
Reporter: bbn/net