China Tangkap Ratusan Orang Gegara Skandal Perbankan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Polisi di China telah menangkap 234 tersangka yang diduga terlibat dalam skandal perbankan pedesaan. Ini terjadi sebulan setelah ratusan nasabah melakukan demonstrasi besar-besaran akibat hilangnya tabungan deposan mereka.
Polisi di kota Xuchang, Henan mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin (29/8/2022) bahwa mereka telah membuat kemajuan signifikan dalam memulihkan kerugian, dan penyelidikan atas kasus ini terus berlanjut.
Dikatakan geng kriminal yang dipimpin oleh tersangka dalang, Lv Yi, menguasai empat bank pedesaan termasuk Bank Desa Yuzhou Xinminsheng, memikat deposan dengan janji pengembalian tahunan setinggi 18 persen.
Sejak April, empat bank pedesaan di provinsi Henan tengah China telah membekukan simpanan nasabah senilai jutaan dolar. Akibatnya ratusan ribu pelanggan, yang sudah terpukul oleh penguncian ketat Covid, tak bisa mengakses dana mereka.
Para deposan yang sedih telah melakukan beberapa demonstrasi di kota Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan, selama dua bulan terakhir untuk menuntut tabungan mereka kembali, tetapi protes mereka tidak didengarkan.
Pada Juli, lebih dari 1.000 deposan dari seluruh China berkumpul di luar cabang Zhengzhou dari bank sentral negara itu, Bank Rakyat China, untuk meluncurkan protes terbesar mereka. Namun demonstrasi damai dibalas dengan kekerasan oleh pihak berwenang, di mana polisi dan personel keamanan berpakaian preman membubarkan pengunjuk rasa secara paksa.
Setelah protes, regulator keuangan Henan mengatakan deposan akan dikembalikan, dengan pembayaran pertama dikirim ke pelanggan bank dengan total gabungan kurang dari 50.000 yuan disimpan di satu bank.
Baca juga:
Presiden Terakhir Uni Soviet Meninggal Dunia
Pada Senin, otoritas keuangan mengatakan mereka akan meluncurkan putaran pembayaran kembali kepada pelanggan, kali ini berfokus pada mereka yang memiliki simpanan antara 400.000 yuan dan 500.000 yuan.
Deposan yang kehilangan lebih banyak akan menerima jumlah awal 500.000 yuan dengan sisanya dicadangkan untuk saat ini, menurut regulator terkait.
"Setelah putaran pembayaran ini, pekerjaan pembayaran terpusat sebagian besar akan selesai, dan masalah lebih lanjut akan ditangani oleh empat BPR," kata pernyataan itu, melansir CNN.
Akibat kasus ini, otoritas terkait mulai sering melakukan penggeledahan di bank-bank kecil China dalam beberapa tahun terakhir, di mana ditemukan beberapa bank dituduh melakukan penyimpangan keuangan atau korupsi.
Sekitar seperempat dari total aset dalam sistem perbankan China dipegang oleh sekitar 4.000 pemberi pinjaman kecil, yang seringkali memiliki struktur kepemilikan dan tata kelola yang tidak jelas dan lebih rentan terhadap korupsi dan perlambatan ekonomi yang tajam.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net