Hamas Setuju Bebaskan 50 Sandera Selama 4 Hari Gencatan Senjata Gaza
beritabali.com/cnnindonesia.com/Hamas Setuju Bebaskan 50 Sandera Selama 4 Hari Gencatan Senjata Gaza
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Milisi Hamas setuju untuk membebaskan sekitar 50 sandera di Gaza, sebagai ganti pembebasan 150 tahanan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel.
Hal ini disepakati usai kabinet Israel pada Rabu (22/11), menyetujui kesepakatan pembebasan sandera dengan imbalan gencatan senjata selama empat hari di Jalur Gaza.
Pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut 50 perempuan dan anak-anak akan dibebaskan dalam kurun waktu empat hari dari Gaza, dan selama itu akan ada jeda pertempuran.
"Malam ini pemerintah telah menyetujui garis besar tahap pertama untuk mencapai tujuan ini, yang menyatakan bahwa 50 sandera perempuan dan anak-anak, akan dibebaskan selama empat hari," demikian pernyataan pemerintah Israel, seperti dikutip Al Jazeera.
Pernyataan itu berlanjut bahwa pembebasan setiap sepuluh sandera tambahan, akan mengakibatkan satu hari jeda tambahan di Gaza.
"Pemerintah Israel dan dinas keamanan akan melanjutkan perang untuk memulangkan semua sandera, menyelesaikan pemberantasan Hamas dan memastikan bahwa tidak akan ada ancaman baru terhadap Negara Israel dari Gaza," lanjut pernyataan itu.
Dalam pernyataan yang dibagikan di saluran Telegram resmi, Hamas menyebut selama periode gencatan senjata ini Israel berjanji menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer.
Ratusan truk bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza.
Selain itu drone di Gaza selatan akan berhenti selama empat hari, sementara untuk di wilayah utara drone akan dihentikan selama enam jam per hari antara pukul 10.00 sampai 16.00 waktu setempat.
"Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza. Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Deen," demikian pernyataan Hamas.
Ini adalah kesepakatan gencatan senjata pertama usai Israel melakukan agresi atas Palestina selama lebih daru 40 hari terakhir. Hingga kini jumlah korban tewas agresi ini telah mencapai lebih dari 14 ribu jiwa, sebagian di antaranya adalah anak-anak.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net