search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hamas Tolak Komentar Joe Biden Soal Negara Palestina
Minggu, 21 Januari 2024, 14:17 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Hamas Tolak Komentar Joe Biden Soal Negara Palestina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang pejabat Hamas menolak komentar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden soal kemungkinan Israel menyetujui pembentukan negara Palestina.

"Ilusi bahwa Biden berkhotbah tentang negara Palestina dan karakteristiknya tidak membodohi rakyat kami," ujar anggota biro politik Hamas Izzat al-Rishq, dalam sebuah pernyataan, Sabtu (20/1), melansir AFP.

Ia menganggap Biden adalah mitra Israel dalam melancarkan agresinya ke Jalur Gaza, Palestina.

"Biden adalah mitra penuh dalam perang genosida dan rakyat kami tidak mengharapkan kebaikan apa pun darinya," tambah dia.

Biden sebelumnya mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai perlunya pembentukan negara Palestina di masa depan untuk mengatasi konflik berkepanjangan di Jalur Gaza.

Pernyataan Biden muncul sehari setelah Netanyahu dengan tegas menentang pemberian kedaulatan Palestina setelah konflik dengan milisi Hamas.

"Presiden [Biden] masih percaya pada janji dan kemungkinan solusi dua negara bagi Israel dan Palestina," ujar Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.

Dalam percakapannya dengan Netanyahu, Biden menjelaskan keyakinannya yang kuat bahwa solusi dua negara masih merupakan jalan yang tepat.

"Teman dan sekutu yang baik dapat melakukan diskusi yang jujur dan terus terang. Dan kami melakukannya," tambah Kirby.

Kirby juga menyebut bahwa Biden menyampaikan visinya untuk perdamaian dan keamanan yang lebih tahan lama bagi Israel dan solusi dua negara dengan jaminan keamanan Israel.

Pemerintah Israel sendiri kecewa dengan desakan AS soal solusi masa depan, termasuk tentang hak kenegaraan bagi Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa negaranya harus memiliki kontrol keamanan atas seluruh wilayah sebelah barat Sungai Yordania.

"Ini adalah kondisi yang diperlukan dan bertentangan dengan gagasan kedaulatan [Palestina]," ujar Netanyahu.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami