search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pesawat Kiamat AS Masuk Bengkel, Bagian Ini Harus Diperbaiki
Rabu, 6 Juli 2022, 11:55 WITA Follow
image

beritabali.com/sindonews.com/Pesawat Kiamat AS Masuk Bengkel, Bagian Ini Harus Diperbaiki

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pesawat E-6B Mercury milik Angkatan Laut Amerika Serikat atau yang dikenal dengan pesawat kiamat harus masuk pusat pemeliharaan Northrop Grumman Corporation di Lake Charles, Louisiana pada 9 Mei 2022. Pesawat kiamat ini membutuhkan peningkatan dan perawatan perangkat dalam sistem Blok II. 

Divisi Pesawat Pusat Perang Udara Angkatan Laut AS dalam rilis menyebutkan, Upgrade Blok II terdiri dari enam modifikasi untuk meningkatkan fungsi komando, kontrol dan komunikasi pesawat yang menghubungkan Otoritas Komando Nasional dengan kekuatan strategis dan non-strategis AS. Kontrak modifikasi sebelumnya dilaksanakan oleh dua aktivitas komersial terpisah dan satu aktivitas organik dengan waktu penyelesaian rata-rata 19 bulan. 

Dengan Integrated Modification and Maintenance Contract (IMMC) baru ini, untu mengantisipasi sebelum mencapai batas waktu penyelesaian modifikasi dalam enam bulan. 

“Kontrak ini merampingkan kami untuk melakukan peningkatan kemampuan kami. Kami sepenuhnya terlibat dengan armada dan mitra kami karena kami mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk modifikasi pesawat,” kata Bob Stailey, Wakil Manajer Program E-6B Komando Strategis Lintas Udara, Kontrol, dan Komunikasi (PMA-271). 

Misi PMA-271 adalah untuk memberikan dan mendukung komando, kontrol, dan komunikasi udara yang dapat bertahan, andal, dan kokoh untuk Presiden, Menteri Pertahanan, dan Komando Strategis AS. Waktu penyelesaian yang lebih cepat untuk peningkatan kemampuan pesawat akan menghasilkan lebih banyak pesawat dengan kemampuan warfighter yang tangguh. 

“Prioritas nomor satu kami adalah memastikan SCW-1 menyelesaikan misinya menyediakan komunikasi strategis udara yang terjamin dan bahwa presiden selalu terhubung dengan kekuatan nuklirnya. Ini membutuhkan upaya besar dan terus mencari cara untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan apa pun,” tambah Kapten Adam Scott, manajer program PMA-271.(sumber: sindonews.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami