search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Suhu Dingin, Ditemukan Bongkahan Es di Tenda Pendaki
Senin, 25 Juli 2022, 21:27 WITA Follow
image

beritabali/ist/Suhu Dingin, Ditemukan Bongkahan Es di Tenda Pendaki.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Tenda pendaki di Bukit Savana Propok, Desa Bebidas, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur, NTB beku dibalut bongkahan es. Fenomena tersebut dirasakan oleh para pendaki, tendanya sempat tidak bisa dibuka. 

Para pendaki menemukan embun di bagian tenda mereka membeku jadi es.

"Kami tidak bisa cek suhu karena tidak ada sinyal di atas. Tapi, yang jelas tenda kami beku. Dan ada bongkahan es di depan dan belakang tenda," ujar Dimas, pendaki asal Desa Loang Make, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah, Senin (25/7). 

Malam itu, Dimas yang berangkat bersama lima orang rekannya,  mengaku sulit tidur karena suhu terlalu dingin.

Semakin mendekati puncak musim kemarau, suhu udara di NTB saat ini semakin dingin dari sebelumnya terlebih pada malam hari. Kondisi ini semakin terasa Senin (25/7) pagi, suhu udara di Kota Mataram mencapai 17 derajat celsius, jauh di bawah suhu terendah biasanya yang berada di atas 20 derajat celsius.

Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) Lombok Barat, suhu udara rata-rata di NTB pada Senin (25/7) mencapai 16,6 derajat celcius. Suhu udara ini tercatat sebagai suhu rata-rata terendah selama tahun 2022.

Prakirawan BMKG Staklim Lombok Barat, Nindya Kirana mengatakan, penyebabnya masih sama dengan suhu dingin beberapa minggu belakangan ini yakni angin monsoon Australia yang membawa udara kering bersifat dingin berhembus menuju Asia. 

Dinginnya udara tersebut dikarenakan saat ini Australia sedang memasuki musim dingin atau winter season.

“Saat musim puncak kemarau di NTB sekitar Juni dan Agustus, sedang aktif monsoon Australia atau angin timuran. Karena tekanan udara di Australia lebih tinggi dari Asia, sehingga angin bertiup dari Australia ke Asia melewati Indonesia,” jelas Nindya Kirana.  

Selain itu, juga disebabkan tutupan awan yang mulai sedikit saat musim kemarau. Saat siang hari, matahari akan terasa terik dan menyengat karena sedikitnya tutupan awan. Karena pada saat itu gelombang pendek yang terpancar dari matahari akan terserap sempurna oleh permukaan bumi.

Namun saat tiba malam hari yang cerah dan tidak terdapat tutupan awan, gelombang panjang akan terpancarkan seluruhnya ke angkasa tanpa adanya pantulan kembali oleh awan, sehingga suhu akan terasa lebih dingin dari biasanya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami