search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina Bisa Gila Hajar Putin, Dapat Bom Baru dari AS
Kamis, 2 Februari 2023, 09:11 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Ukraina Bisa Gila Hajar Putin, Dapat Bom Baru dari AS

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ukraina sepertinya akan mendapat banyak amunisi melawan Rusia. Setelah sejumlah negara Barat bersedia mengirimkan tank tempur, "senjata mematikan" baru akan datang dari Amerika Serikat.

Dimuat Reuters, dua pejabat AS mengatakan pemerintah Joe Biden akan menawarkan Kyiv paket bantuan militer senilai US$2,2 miliar. Ini termasuk rudal jarak jauh.

Rudal yang dimaksud adalah roket Ground Launched Small Diameter Bombs (GLSDB), senjata baru yang dirancang oleh Boeing. Jika dipasok ke Ukraina pada 2023, ini akan menandai ekspor dan penggunaan senjata pertama dalam pertempuran.

GLSDB dapat meluncur ke target lebih dari 150 kilometer. Ini diyakini akan makin merubah "wajah perang" setelah sebelumnya penggunaan sistem HIMARS AS yang mampu menembak roket hingga 80 km, membuat kekalahan pasukan Rusia.

"Itu akan menempatkan semua wilayah yang diduduki Rusia di daratan Ukraina, serta bagian dari semenanjung Krimea yang direbut oleh Moskow pada tahun 2014, berada dalam jangkauan pasukan Kyiv," tulis media itu mengutip sumber, dikutip Kamis (2/2/2023).

Pemberitaan ini muncul setelah permintaan Ukraina akan jet tempur F-16 AS ditolak. Koordinator Dewan Keamanan AS John Kirby menyebut ini dikarenakan bantuan Washington yang sudah banyak untuk Ukraina.

"Apa yang bisa saya katakan adalah bahwa ada banyak kemampuan yang sedang dikirim, dan akan dikirim dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," kata Kirby kepada CNN International.

Ukraina juga sebelumnya dikabarkan meminta kapal selam dari Jerman. Ini diharapkan mampu untuk menahan serangan Armada Laut Hitam Rusia.

"Jerman memproduksi salah satu kapal selam terbaik dunia, HDW Class 212A. Bundeswehr memiliki enam U-boat. Mengapa tidak mengirim satu ke Ukraina?," papar Mantan Duta Besar Ukraina untuk Jerman Andrey Melnik di akun Twitter resmi yang dilansir Anadolu Agency.

Sementara itu, Rusia terus melancarkan aksi-aksi ofensif di wilayah Bakhmut. Ini terjadi tatkala Moskow berhasil merebut beberapa desa di sekitar kota itu.

"Unit lintas udara Rusia telah bergabung dengan tentara bayaran Wagner dalam pertempuran untuk kota itu. Pasukan Rusia meratakan Bakhmut ke tanah, membunuh semua orang yang dapat mereka jangkau," tulis kepala administrasi militer Pavlo Kyrylenko di Telegram.

Pertempuran antara Rusia dan Ukraina sendiri dimulai pada 24 Februari lalu, Ini diawali oleh pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintahkan militernya untuk menyerbu wilayah Ukraina demi memenangkan kelompok pro-Moskow di area Timur negara itu.

Putin mengatakan bahwa sangat penting bagi Rusia untuk menyerang Ukraina dan membantu kelompok pro-Moskow. Ia menyebut etnis Rusia di Ukraina sering mendapatkan persekusi dari kelompok ultranasionalis.

Selain itu, niatan Ukraina untuk bergabung dengan NATO meningkatkan ancaman keamanan di sekitar wilayahnya. NATO muai menancapkan pengaruh kuatnya beberapa tahun terakhir.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami