search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Desa Adat Duda Telanjang Dada Ikuti Tradisi Siat Api
Minggu, 23 Februari 2020, 19:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Desa Adat Duda, Selat, Karangasem kembali menggelar tradisi siat api, Minggu (23/02/2020) sore. Tradisi yang diikuti oleh para anggota Pecalang se Desa Adat Duda ini berlangsung di atas jembatan sangsang yang berada di perbatasan Desa Duda Timur dengan Desa Duda. 

[pilihan-redaksi]
Menurut I Komang Sudiana selaku Pangliman Bendesa Desa Adat Duda, pelaksanaan ritual ini seperti yang tertuang didalam Awig-awig dan dresta yang berlaku di Desa Adat Duda adalah pada saat Tilem Sasih Kawulu dimana pada tahun ini jatuh pada hari ini Minggu (23/02/2020).

Siat api merupakan sebuah atraksi yang dilakukan sebagai rangkaian dari upacara Metabuhin yang dilaksanakan di Pura Puseh/Bale Agung Desa Adat Duda dengan tujuan dan makna untuk menetralisir pengaruh negatif dari palemahan desa untuk menyucikan lingkungan secara sekala niskala dari berbagai kekotoran dan keletehan yang sempat menghinggapi lingkungan atau palemahan desa sekaligus memuliakan alam semesta sesuai konsep Tri Hita Karana.

Adapun sarana yang dipergunakan dalam tradisi siat api adalah prakpak yang telah digunakan "Metektek Prus" di rumah masing-masing warga. Prakpak ini digunakan sebagai simbolis semacam senjata untuk melakukan ritual "perang" atau "siat" yang digunakan untuk memukul lawan.

"Sejatinya siat api ini dilaksanakan bukan dalam situasi kerusuhan yang didasari amarah melainkan dilaksanakan oleh kerama khususnya generasi muda dalam situasi kegembiraan penuh suka cita karena telah berhasil mengusir pengaruh-pengaruh jahat dari dalam diri manusia dan lingkungan desa," ujarnya.

Sementara itu, I Gede Pawana tokoh desa setempat yang juga sebagai Kepala Desa Duda Timur mengatakan, tradisi siat api di Desa Adat Duda sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.

Hanya saja tradisi ini sempat terhenti pelaksanaannya sekitar tahun 1963 pada saat Gunung Agung meletus. Hingga akhirnya pada tahun 2016 tradisi ini kwmbali dilaksanakan sampai saat ini sebagai rangkaian dari Upacara Metabuhin di Desa Adat Duda.

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami