Pasien DBD Capai 771 Orang, RSD Mangusada Badung Penuh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Tingkat keterisian ruang perawatan di Rumah Sakit Daerah / RSD Mangusada penuh akibat merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Berdasarkan informasi, setidaknya RS plat merah ini merawat tambahan dua hingga tiga pasien per hari. Sehingga akhir Juni jumlah pasien DBD mencapai 771 orang.
Dirut RSD Mangusada dr. I Wayan Darta mengonfirmasi hal tersebut. Bahkan tingginya kasus DBD ini sampai menghabiskan 50 persen dari jumlah yang ada.
“Untuk DBD di Badung memang mengalami peningkatan. Kami kemarin sempat kebanjiran pasien DBD untuk dilakukan perawatan,” jelas, dr. Darta, Kamis (7/7).
Pasien DBD memang tidak terlalu parah namun tetap diberikan perawatan yang maksimal. Namun terkait data terkini pasien DBD pihaknya tidak mengetahui secara pasti.
“Jadi sampai 25 Juli kemarin total pasien yang kami rawat 771 orang dari Januari awal. Namun sampai sekarang saya belum tau detailnya, karena data dipegang staf, mungkin sampai 800,” katanya.
Berdasarkan jumlah tempat tidur, RSD Mangusada memiliki sebanyak 213 bed. Pasien DBD memenuhi 100 bed DBD dalam sehari. Meski kondisi pasien DBD tidak terlalu parah, pihaknya mengaku akan memberikan pelayanan yang maksimal untuk kepulihan pasien.
“Sebenarnya kaus (DBD) mulai meningkat pada bulan April dan Mei, namun kita tetap lakukan langkah antisipasi sejak dini. Sehingga kami tetap wanti-wanti agar masyarakat membudidayakan pola hidup sehat, karena pogging saja belum menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Tingginya kasus DBD, Plt, Kadis kesehatan Badung ini meminta masyarakat agar lebih wasapada. Untuk itu masyarakat diharapkan agar menjaga kebersihan lingkungan.
“Jangan biarkan ada genangan air yang digunakan nyamuk berkembang biak. Karena sebentar saja ada genangan air dari air hujan sudah cepat langsung dicari nyamuk,” ucapnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Badung kasus DBD tembus diangka 485 kasus hingga pertengahan bulan juni 2022. Berdasarkan rincian dari Januari 2022 kasus DBD berada diangka 89 kasus, Februari sebanyak 52 kasus, Maret terdiri antara 60 kasus, April 81 Kasus, Mei 156 kasus, dan 16 Juni diangka 47 kasus.
Sebelumnya, dr. Darta menyatakan, untuk mengantisipasi hal peningkatan kasus, akan dilakukan langkah pencegahan dari petugas juru pantau jentik (Jumantik). Langkah yang akan dilakukan adalah penyemprotan atau fogging reguler di masing-masing desa dan fogging mandiri. Dirinya meminta jika ada warga yang tertular DBD, agar segera melaporkan ke Dinas Kesehatan.
Editor: Robby
Reporter: bbn/aga