search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Palebon Hakim Agung RI Berlangsung Kidmat
Selasa, 29 Januari 2008, 20:18 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Sejak wafat pada tanggal 14 Januari 2008, dan setelah disemayamkan di Geria Sindhu Amlapura selama 15 hari, mantan Hakim Agung RI Ida Bagus Ngurah Adnyana, SH, MA, akhirnya dipalebon pada hari Selasa (29/1). 

Upacara Pitra Yadnya itu dipimpin oleh enam orang sulinggih (pendeta, red), yakni Ida Pedanda Gede Tianyar dari Geria Sindhu Amlapura yang juga kakak kandung almarhum, Ida Pedanda Gde Jelantik Dwaja ,Ida Pedanda Istri Jelantik dari Geria Kawan Budakeling, Ida Pedandan Gede Wiswa dari Geria Pendem, Ida Pedanda Kemenuh dari Geria Subagan, serta Ida Pedanda Istri Karang dari Geria Carik Sibetan.


Sebelum puncak upacara Palebon dilaksanakan di setra (kuburan, red) terlebih dulu dilakukan prosesi adat
seperti 'munggah tumpang salu' dilanjutkan dengan 'narpana'. Prosesi upacara dilanjutkan dengan proses 'ngeseng sawa' pada 'bale gumi-gumian' menggunakan Lembu. Prosesi kremasinya sendiri dilaksanakan di setra Desa Adat Karangasem dengan iring-iringan pelbagai kelengkapan upacara.

Upacara Palebon yang cukup mengundang perhatian warga ini, dihadiri langsung Ketua MA Bagir Manan SH, Mcl. Dalam sambutannya dihadapan sejumlah kerabat dan keluarga almarhum, Bagir Manan mewakili segenap jajaran pengadilan tanah air menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya hakim agung IBN Adnyana.

“Dengan berpulangnya Ida Bagus Ngurah Adnyana, kita semua di jajaran pengadilan merasa amat kehilangan. Selama melaksanakan tugas beliau terkenal tekun, tulus, tak ada perkara yang tertunda bila ditangani oleh beliau. Beliau juga kerap berkeluh kesah terhadap adanya tudingan miring bagi kinerja para hakim di Indonesia belakangan ini. Itu artinya beliau sangat konsen dalam menjaga citra baik lembaga peradilan,“ papar Bagir.

 



Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Hakim Agung Ida Bagus Ngurah Adnyana, SH, MA yang berasal dari Geria Sindhu Amlapura berpulang tanggal 14 Januari 2008 akibat mengidap penyakit komplikasi, gagal jantung, infeksi paru-paru dan ginjal. Almarhum sempat dua minggu dirawat di RS Sanglah sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Ida Bagus Ngurah Adnyana yang sukses meniti karir, diawali menjabat sebagai Kepala PN Karangasem, Klungkung, Bangli, Tabanan sebelum dipromosikan menjadi Wakil Kepala Pengadilan Tinggi di Padang, Pekan Baru, Medan dan Surabaya. Sempat dipindahkan ke Bali sebelum akhirnya bertugas di Mahkamah Agung (MA) sebagai Hakim Agung.

Sosok pria yang dikenal bersahaja, disiplin namun tegas itu kini telah tiada meninggalkan seorang istri Jero Ratna dan 5 orang putra-putri, masing-masing bernama Ida Ayu Ratnayani, Ida Ayu Partikajati, Ida Bagus Teras Udayana, Ida Ayu Nilawati dan
Ida Ayu Yuli Astiti. (kkk)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami