Pihak Keluarga Tempuh Jalur Niskala
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Pencarian korban terseret air di Sungai Mendaum hingga Selasa (6/5) belum membuahkan hasil, Made Anwar Suprianto belum ditemukan walaupun pencarian terus dilakukan secara intensif, sehingga keluarga korban menempuh jalur niskala dengan membawa gamelan baleganjur dan memainkannya di sepanjang sungai mendaum. Diyakini gamelan merupakan salah satu sarana agar korban yang diyakini disembunyikan oleh mahluk gaib dapat kembali terlihat oleh mata telanjang.
“Memang ada kemungkinan disembunyikan makhluk yang tidak kelihatan, ini upaya niskala dengan gemelan gong baleganjur merupakan upaya kita untuk menemukan korban, bila dalam 3 hari tidak ketemu kita pasrahkan saja,” ungkap salah seorang keluarga korban. “Pencarian terus kami upayakan, sungai mendaum sudah kita telusuri dari lokasi terseretnya korban hingga ke pantai, namun satu korban belum kita temukan, sekarang kita fokuskan pada muara sungai,” ungkap Kapolsektif Banjar, Iptu.
I Putu Sutama. Sementara itu pada muara sungai Mendaum yang merupakan perbatasan Desa Banjar dengan Desa Kalianget terlihat puluhan orang membantu pencarian secara berpencar ke sungai dan sejumlah semak-semak di sekitar sungai. Sebelumnya, sang Bapak, Made Astawa (38) ditemukan mengambang pada muara sungai di wilayah perbatasan Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Desa Kalianget Kecamatan Seririt setelah sehari menghilang dan ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Reporter: bbn/sin