Tersangka Presdir Billabong Mangkir Lagi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tersangka Presiden Direktur (Presdir) PT Billabong Indonesia, Christopher John alias Chris James untuk kedua kalinya mangkir lagi atas panggilan Tim Penyidik Mabes Polri terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan selama kerja sama dengan CV. Bali Balance. Koordinator tim penyidik dari Direktorat II Bidang Ekonomi Khusus Mabes Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Tatok Sudjiarto, kepada wartawan di kantor Polda Bali, Rabu (21/5) mengatakan, tersangka Chris tidak bisa datang karena saat ini masih berada di Australia.
“Kami diberitahu oleh pengacara tersangka, bahwa tersangka hari ini tidak bisa hadir karena masih berada di Australia,” ujar Tatok, yang didampingi dua anggota penyidik lainnya, komisaris Yayan Sofyan, dan komisaris Dover Christian. Menurut Tatok, pemberitahuan tersangka kepada pengacaranya itu disampaikan melalui faksimili. Padahal sesuai agenda penyidik, bila hari ini tersangka bisa datang memenuhi panggilan, maka rencananya akan diserahkan kepada Kejaksaan Tinggi Bali berikut juga barang buktinya untuk proses hukum lebih lanjut.
Surat panggilan ke-2 itu, menurut Tatok sudah dikirim pada 5 Mei lalu dengan rentang waktu dua minggu, pertimbangannya agar tersangka sebagai orang asing bisa menyiapkan segala keperluannya seperti visa ataupun tiket pesawat. Ditanya langkah Polri selanjutnya, Tatok mengatakan kemungkinan dilanjutkan dengan perintah menangkap atau membawa tersangka atau juga bisa masuk dalam DPO (daftar pencarian orang). “Tapi saat ini belum ada perintah,” ujar Tatok.
Seperti diketahui, kasus ini muncul ketika pemilik CV Bali Balance Wayan Suwenda yang merupakan mitra kerja lisensi, meninggal pada 1990. Sejak saat itu, diduga pimpinan Billabong melakukan serangkaian penipuan dan penggelapan yang menyebabkan ahli warisnya, yakni Made Rory Suwenda mengalami kerugian sampai miliaran rupiah. Selama belasan tahun bekerja sama, peran CV Bali Balance dalam pengembangan produk Billabong sampai populer ke kawasan Asia cukup besar.
Reporter: bbn/sin