Rencananya, Tersangka Toni Membunuh Rofi Juga
Kamis, 29 Mei 2008,
17:39 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sangat mengherankan. Sikap tersangka Toni Sucipto alias Toni, tenang. Tak tampak seperti orang bersalah. Justru, dia berterus terang, selain membunuh Sekar Mayang Ramadani, rencananya akan membunuh Rofi, anak bungsunya yang berusia 3 tahun.
Kenapa batal ? “Saya kasihan melihat anak bungsu saya. Biarlah yang paling besar (korban) saya bunuh, karena dia sudah mengetahui kondisi saya,†tuturnya bercerita ke wartawan media cetak dan elektronik, Kamis (29/5).
Dijelaskannya, dia berencana membunuh dua anaknya sekaligus. Pagi itu, (6 November 2007), seusai makan pagi bersama pembantunya, Nanik, tersangka mengajak dua anaknya mandi, di kamar lantai 2.
Di kamar mandi, dia langsung mencekik leher korban dan menenggelamkan ke bak mandi hingga tewas. Namun pada saat mau melenyapkan nyawa Rofi, tiba–tiba tersangka kasihan.
Akhirnya, nyawa Rofi terselamatkan, berkat rasa kasihan sang ayah. Tersangka yang ditangkap di Jember, 24 Mei 2008, turun ke lantai ke bawah menemui pembantunya. Kepada pembantu, tersangka menceritakan, bahwa korban terjatuh akibat terpeleset dari kamar mandi. Setelahkorban dilarikan ke RSUP Sanglah, ditemukan bekas bekas penganiayaan di leher korban serta kemaluan dan dubur.
Polisi hingga kini belum menemukan, kapan rencana pembunuhan ini terpikirkan oleh tersangka. Karena tersangka masih bungkam dan beralibi, bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan.
Seperti dikatakannya, bahwa pembunuhan tersebut karena terbelit utang. Dia tidak ingin anaknya menderita, dari deraan kemiskinan rumah tangganya.
“Saya tidak mampu memberi nafkah dan saya tak mau anak saya menderita di bumi ini. Makanya saya ambil jalan pintas membunuh. Tapi saya tidak menyodomi,†ucapnya sekali lagi.
Dikatakannya, selama ini dia tidak pernah bercerita apa-apa kepada istrinya. Baik itu masalah pekerjaan dan rumah tangga. Pembunuhan yang dilakukannya terhadap Sekar Mayang Ramadani, juga tidak diceritakan ke istrinya Ida Rustina.
Disinggung soal pesunggihan, tersangka membantahnya. Dia tidak berniat membunuh anaknya demi pesugihan. Dia juga membantah merencanakan ritual pesugihan di Vila Diana Bali di Jalan Kresna Ulur Seminyak Kuta.
“Kalau saya lakukan pesugihan, saya sudah kaya dari dulu,†ejanya ringan.
Menyangkut kejiwaan tersangka, menurut Kasatreskrim Kompol Redita Dewayana SiK agak terganggu. Kenapa bisa ? Kompol Rendra menjelaskan, apabila setiap kali menjalani pemeriksaan, tersangka terkadang bersikap aneh.
“Saat diperiksa dia nyerocos, tapi tiba-tiba diam. Kayak orang linglung, seperti orang stress,†ungkapnya. (Spy)
Kenapa batal ? “Saya kasihan melihat anak bungsu saya. Biarlah yang paling besar (korban) saya bunuh, karena dia sudah mengetahui kondisi saya,†tuturnya bercerita ke wartawan media cetak dan elektronik, Kamis (29/5).
Dijelaskannya, dia berencana membunuh dua anaknya sekaligus. Pagi itu, (6 November 2007), seusai makan pagi bersama pembantunya, Nanik, tersangka mengajak dua anaknya mandi, di kamar lantai 2.
Di kamar mandi, dia langsung mencekik leher korban dan menenggelamkan ke bak mandi hingga tewas. Namun pada saat mau melenyapkan nyawa Rofi, tiba–tiba tersangka kasihan.
Akhirnya, nyawa Rofi terselamatkan, berkat rasa kasihan sang ayah. Tersangka yang ditangkap di Jember, 24 Mei 2008, turun ke lantai ke bawah menemui pembantunya. Kepada pembantu, tersangka menceritakan, bahwa korban terjatuh akibat terpeleset dari kamar mandi. Setelahkorban dilarikan ke RSUP Sanglah, ditemukan bekas bekas penganiayaan di leher korban serta kemaluan dan dubur.
Polisi hingga kini belum menemukan, kapan rencana pembunuhan ini terpikirkan oleh tersangka. Karena tersangka masih bungkam dan beralibi, bahwa pembunuhan itu tidak direncanakan.
Seperti dikatakannya, bahwa pembunuhan tersebut karena terbelit utang. Dia tidak ingin anaknya menderita, dari deraan kemiskinan rumah tangganya.
“Saya tidak mampu memberi nafkah dan saya tak mau anak saya menderita di bumi ini. Makanya saya ambil jalan pintas membunuh. Tapi saya tidak menyodomi,†ucapnya sekali lagi.
Dikatakannya, selama ini dia tidak pernah bercerita apa-apa kepada istrinya. Baik itu masalah pekerjaan dan rumah tangga. Pembunuhan yang dilakukannya terhadap Sekar Mayang Ramadani, juga tidak diceritakan ke istrinya Ida Rustina.
Disinggung soal pesunggihan, tersangka membantahnya. Dia tidak berniat membunuh anaknya demi pesugihan. Dia juga membantah merencanakan ritual pesugihan di Vila Diana Bali di Jalan Kresna Ulur Seminyak Kuta.
“Kalau saya lakukan pesugihan, saya sudah kaya dari dulu,†ejanya ringan.
Menyangkut kejiwaan tersangka, menurut Kasatreskrim Kompol Redita Dewayana SiK agak terganggu. Kenapa bisa ? Kompol Rendra menjelaskan, apabila setiap kali menjalani pemeriksaan, tersangka terkadang bersikap aneh.
“Saat diperiksa dia nyerocos, tapi tiba-tiba diam. Kayak orang linglung, seperti orang stress,†ungkapnya. (Spy)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -