Ratusan Pengusaha Kerajinan Perak Gulung Tikar
Sanur
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ratusan pengusahan kerajinan perak di Bali menghentikan sementara seluruh kegiatannya akibat mahalnya harga bahan baku pasca kenaikan harga BBM. Dimana harga bahan baku perak saat ini mencapai Rp. 5.600.000/kilogram padahal sebelumnya hanya mencapai Rp. 4.000.000/kilogram.
Berdasarkan data Asosiasi Pengusaha Kerajinan Perak Bali dari sekitar 300 pengusaha kerajinan perak yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Kerajinan Perak Bali, sekitar 60 persen diantaranya mengalami mati suri.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kerajinan Perak Bali Wayan Mudita dalam keteranganya di Sanur (11/6) menyatakan mati surinya sebagian besar usaha kerajinan perak di Bali tidak hanya karena kenaikan harga bahan baku semata, tetapi juga akibat menurunya daya beli di tingkat lokal.
Muditha berharap pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk kredit tanpa anggunan (KTA). “Kalau diberikan bantuan dengan KTA dengan waktu 3 tahun, kan sangat berguna bagi pengerajin sehingga bisa meninvestasikan lagi di barang terutama bahan baku,” tegas Mudita.
Muditha menyebutkan pada dasarnya potensi ekspor kerajinan perak Bali cukup tinggi terutama ke negara-negara Eropa dan Amerika. Namun potensi tersebut tidak tergarap akibat mahalnya bahan baku. (mlt)
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
