search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rest Area Jadi Sarang Binatang
Kamis, 27 November 2008, 11:52 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Niat baik untuk membangkitkan pariwisata Jembrana dengan membangun kawasan rest area di Yeh Embang (utara Rambut Siwi), Mendoyo tidak tercapai. Malah, aset propinsi tersebut tak terurus dan akhirnya di beberapa bagian bangunan berubah menjadi sarang burung dan kelelawar. Sedangkan di halamannya digunakan oleh sapi untuk mencari rumput.

 

Pengamatan beritabali.com, Kamis (27/11) seluruh bangunan nampak sudah rusak dan jorok lantaran tidak terawat. Halamannya penuh dengan rumput liar dan kotoran kelelawar di salah satu bagian bangunan sehingga menutupi lantai porselennya.

Tidak tampak petugas penjaga yang ada hanya pos Polisi dari Polsek Mendoyo di sebelah timurnya dengan tiga aparat yang menjaganya. Warga di sekitarnya mengungkapkan kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun.

"Memang dulunya sempat ada rumah makan namun karena sepi mereka akhirnya kabur. Karena tidak terurus, bangunan ini terlihat angker, apalagi kalau malam hari," tandasnya.

Kepala Bidang (kabid) Pariwisata, Dinas Dikbudpar Jembrana, Ni Ketut Citrawati mengakui kalau aset propinsi ini hingga kini belum berjalan optimal, namun Pemkab Jembrana sudah berupaya agar rest area itu berfungsi, misalnya dengan membuat pasar kerajinan, rumah makan.

 

"Semuanya tidak berjalan optimal, termasuk juga mengharuskan kendaraan pribadi dan bus lewat rest area. Mereka hanya melintas saja, tidak mau berhenti di rest area," terangnya.

Sementara itu, Kabag Perlengkapan, Setda Jembrana, Ni Made Ayu Ardini membenarkan rest area merupakan aset Pemprov Bali. Ardini mengatakan kalau pihaknya sudah beberapa kali berupaya untuk pemanfaatkan aset tersebut dengan bersurat ke Gubernur melalui sekretariat provinsi.

"Sampai saat ini belum ada tanggapan. Hal yang sama juga terjadi pada bekas kantor dan rumah dinas di kota Negara dan Melaya yang juga merupakan aset Provinsi," terangnya. 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami