Imanuel Seram, Koordinator Pengedar Ganja di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
narkobaImanuel Seram (30) tersangka narkoba yang ditangkap jajaran narkoba Polda Bali, terkait kepemilikan sekilo ganja kering, merupakan salah seorang koordinator pengedar ganja di Bali.
Peredaran ganja yang dipasok dari Jakarta, dari seorang Bandar bernama Alex, lebih sering dipasarkan kepada turis asing yang menginap di kawasan Kuta.
Penjelaskan itu dijabarkan Direktur Narkoba Polda Bali Kombes Pol Drs. Kokot Indrato SH, Selasa (24/3) kepada awak media.
“Tersangka Imanuel, ini bekerja sangat professional, dia mengambil pasokan ganja di Jawa dari seorang 'bede' bernama Alex,” beber Kombes Kokot.
Ganja kering yang terbungkus Koran itu dibeli tersangka dari Alex dengan harga Rp 5 juta. Namun, bila tersangka berhasil menjual lebih dari harga Rp 5 juta, itu sudah jelas keuntungan bagi tersangka.
Dalam peredaran ganja kering ini, tersangka tidak bekerja sendirian. Sebagai koordinator pengedar ganja di Bali, tersangka memiliki banyak geng pengecer.
Selanjutnya, ganja yang dibelinya dari bede Alex, dikemas dengan paketan besar yang beratnya mencapai 40 gram. Untuk paketan ini tersangka menjual ke pengecer seharga Rp 800 ribu.
Diakui Kombes Kokot, dengan system ini, keuntungan para pengedar narkoba, tidak hanya berpatokan pada harga yang ditawarkan bede (bandar gede) narkoba. Akan tetapi, pengedar narkoba kerap mengambil keuntungan dari harga jual narkoba dengan menjual secara eceran.
“Jadi, kalau turun ke pengecer harganya semakin tinggi. Dia mengambil keuntungan dari pengecer. Ganja yang dijual tersangka berkualitas tinggi asal Aceh,” ujarnya.
Transaksi narkoba yang dijalankan lelaki asal Kupang itu, penuh kehati – hatian. Buktinya, dia tidak bersedia bertransaksi di rumahnya di Jalan By Pass Tanah Lot Munggu Mengwi. Tapi di penginapan Wisma Wahana Indah Jalan Raya Tuban nomor 104 Tuban.
Khusus pelanggan, tersangka yang bekerja sebagai quide freelance ini, lebih memilih turis asing daripada lokal. Sebab, harga jual eceran kepada turis asing mahal dibanding warga lokal.
Ditegaskan Kombes Kokot, peredaran narkoba di Bali masih sangat potensial. Para pengedar lebih memilih jalan darat daripada bandara. Kenapa demikian ? Sebab, bandara telah memiliki alat pendeteksi X-ray, guna mencegah lolosnya narkoba dari bandara.
“Kemungkinan besar narkoba lolos dari jalan darat, itu yang terus kita antisipasi,” tegasnya. Tersangka Imanuel Seram, ditangkap polisi saat bertransaksi, pada Sabtu (21/3), di rumah makan Padang Tuan Sakato di Jalan Tukad Barito nomor 6 Panjer Denpasar.
Dari tangannya polisi menyita 48 gram ganja kering. Disusul kemudian, polisi menyita 950 gram ganja kering yang disimpannya di penginapan Wisma Wahana Indah di Jalan Raya Tuban nomor 104 B, kamar nomor 17.
Reporter: bbn/bgl