Arya Wibawa Hadiri Sarasehan BPIP Bahas Geopolitik
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menghadiri Sarasehan Kebangsaan yang digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Kompleks Parlemen, Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5).
Acara tersebut turut dihadiri Pimpinan Lembaga Negara, Kementerian, serta Forkopimda dari seluruh Indonesia. Sarasehan kali ini mengangkat tema “Perubahan Geopolitik Dunia Dalam Peluang Menuju Indonesia Raya”. Kegiatan ini menjadi ruang kolaboratif antar pemangku kepentingan, baik di pusat maupun daerah, untuk merumuskan langkah strategis menghadapi dinamika geopolitik global yang terus berkembang.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai media komunikasi antar seluruh pemangku kepentingan.
"Acara menjadi momen penting bagi kita semua untuk merenungkan dan merumuskan langkah strategis dalam menghadapi dinamika geopolitik yang terus berkembang," ujar Yudian.
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa forum yang diinisiasi BPIP ini bertujuan untuk merekonstruksi strategi politik bangsa ke depan.
"Perubahan geopolitik dunia menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia, pergeseran kekuatan ekonomi dan politik, dalam menghadapi tantangan global Indonesia harus senatiasa berpegang teguh kewarisan para pendiri bangsa, yakni Pancasila," kata Muzani.
Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Denpasar selalu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam menyelesaikan persoalan daerah.
"Dengan semangat gotong royong dan semangat kebersamaan dapat menghadapi tantangan serta meraih peluang yang ada sejalan dengan spirit Kota Denpasar yakni Vashudhaiva Kutumbhakam yang artinya kita semua bersaudara," ujarnya.
Melalui sarasehan ini, diharapkan sinergitas antar daerah dan pusat terus terjalin dalam menghadapi tantangan geopolitik, sekaligus memperkokoh ketahanan nasional berbasis nilai Pancasila.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Denpasar