search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rimbawa : Ada Kelompok Tidak Puas
Jumat, 3 April 2009, 18:46 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Sebuah pesan singkat atau SMS aneh terkait pelaksanaan Panca Bali Kramamer esahkan sejumlah warga di Kabupaten Buleleng, terlebih lagi warga di Kota Singaraja, bahkan SMS tersebut telah menyebar hingga membuat keresahan dan
ketakutan.

Terkait beredarnya SMS yang meresahkan warga itu, Jumat (3/4) Kelian Majelis Madya Desa Pakraman Kabupaten Buleleng, Made Rimbawa meminta agar warga tidak menanggapi pesan singkat yang tidak bertanggung jawab tersebut, bahkan diduga, pengiriman SMS itu berkaitan dengan adanya ketidak puasan sejumlah kelompok warga.

”nampaknya dari gejala yang timbilnya ada keinginan kelompok tertentu terkait ketidak pusan dengan pelaksanaan Panca Bali Krama, sehingga isu-isu tidak benar digulirkan, sehingga saya berpesan agar tidak percaya dengan informasi yang kebenaranya diragukan,” papar Rimbawa.

Ketua Majelis Desa Pakraman Buleleng Made Rimbawa mengatakan, Desa Pakraman belum mendapat keterangan resmi atas beredarnya SMS tersebut, sehingga masyarakat diharapkan untuk tetap tenang,” belum ada keterangan resmi hingga sekarang terkait hal tersebut, intinya saya harap masyarakat untuk tetap beraktivitas dan tidak perlu resah,” ujarnya.

SMS yang beredar sejak, seminggu terakhir itu belum diketahui asalnya, bahkan masyarakat di Buleleng yang menerima pesan singkat itu mengaku resah, lantaran nada pesan dalam bahasa bali itu membuat ketakutan warga. Dalam pesan singkat berbahasa bali itu menyebutkan, warga diminta untuk tidak tidur sampai jam sebelas, sebab jujungan di Pura Besakih mencari tumbal dan juga tidak boleh keluar malam.

Pesan singkat atau SMS yang kemudian menyebar ke setiap warga hingga Jumat malam masih terus menyebar, bahkan kondisi tersebut akhirnya membuat keresahan dan ketakutan warga di Buleleng. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami