SMS Aneh Kembali Teror Warga Buleleng
BERITABALI.COM, BULELENG.
Setelah digegerkan dengan pesan singkat (SMS) yang pertama, Warga Buleleng kembali diresahkan dengan satu pesan singkat yang kedua, kali ini dalam SMS tersebut jelas-jelas menyebutkan pelaksanaan Panca Bali Krama akan meminta tumbal manusia.
Keresahan dan ketakutan kembali melanda warga Buleleng, betapa tidak, setelah digegerkan dengan sebuah SMS yang menyebar terkait pelaksanaan Upacara Panca Bali Krama yang meminta tumbal dengan berbahasa bali, Sabtu (4/4) warga Buleleng kembali digegerkan dengan SMS serupa, hanya saja kali ini berbahasa indonesia dan jelas-jelas menyebutkan, Ilen-ilen (pengawal) Ratu Bhatara di Pura Besakih sedang mencari tumbal tubuh manusia.
“Info penting tadi dapat informasi dari teman, tolong jangan keluar rumah antara jam 9 - 10 malam dan jangan tidur di bawah jam 10 malam kalau bisa tidur di atas jam 10 malam untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan karena ilen-ilen Ratu Betare di Pura Besakih sedang mencari tumbal tubuh manusia dan sekarang sudah berjumlah 3 orang yang meninggal salah satunya di daerah suter kintamani,” demikian petikan SMS kedua yang diterima sejumlah warga.
Warga yang menerima SMS secara beranting tersebut kontan dibuat resah dan ketakutan, bahkan sebagian warga mengikuti pesan yang dituliskan tersebut,” saya biasa-biasa saja, tapi anak-anak saya ketakutan dan mereka minta tidur bersama, jadinya kita tidur diruang tamu, gara-gara sms itu,” ungkap Wayan Ardika, warga di Perumahan Satelit Asri Singaraja.
Hal serupa juga menimpa beberapa keluarga lainnya di Buleleng, bahkan beberapa warga langsung melakukan ritual upacara ringan untuk terhindari dari ancaman dalam SMS tersebut,” takut juga ya, tadi saya langsung mesegeh biar tidak diganggu keluarga saya, tapi tidur juga tidak enak,” ujar seorang Ibu di Kelurahan Banjar Tegal.
Ditempat terpisah, Kelian Desa Pakraman Buleleng, Nyoman Sutrisna meminta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan SMS yang beredar tersebut. Sehingga aktivitas yang dilakukan warga tetap berjalan normal,” kami belum bisa memastikan siapa pengirim pertama sms tersebut, tapi kepada krama saya meminta untuk tetap ingat Kepada Hyang Widhi,” paparnya.
Secara langkah nyata dalam menyikapi pesan singkat yang tidak bertanggung jawab tersebut, Desa Pakraman Buleleng akan melakukan koordinasi dengan Banjar Pakraman sehingga tidak menimbulkan dampak negatif kepada masyarakat,” kita akan upayakan untuk melakukan koodinasi dengan banjar pakraman, informasi seperti ini sudah tidak benar dan ini mungkin ada yang memanfaatkan untuk kepentingan tertentu,” tegas Sutrisna.
Pesan singkat atau SMS yang menyesatkan tersebut, hingga Sabtu malam masih terus menyebar, bahkan dengan kondisi tersebut justru semakin meresahkan sejumlah warga, bahkan kemudian memunculkan ketakutan terutama terhadap Ibu-Ibu dan anak-anak.
Reporter: bbn/sas
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
