search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lalut Bantah Lakukan Serangan Fajar
Sabtu, 11 April 2009, 20:44 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Diduga melakukan melakukan serangan fajar melalui orang suruhannya, I Putu Widhya Negara caleg PNBKI nomor urut 1 untuk DPRD Provinsi Bali Dapil Jembrana gerah. Widhya Negara yang akrab dipanggil Lalut membantah kalau dirinya melakukan serangan fajar wilayah dusun Pangkung Lubang, Pergung, Mendoyo.

Ketika ditemui, Sabtu (11/4), Lalut yang didampingi Nengah Rija, tokoh masyarakat Pergung, menegaskan kalau dirinya tidak pernah bagi-bagi uang kepada pemilih melalui tim suksesnya seperti yang dituduhkan I Gusti Ketut Wiarta dalam laporannya ke Panwaslu.

“Saya tegaskan saya tidak pernah bagi-bagi uang dan kartu nama,”tegasnya. Diungkapkan Lalut, dirinya hanya menitipkan kartu nama miliknya kepada I Nengah Rija dan tidak pernah memberikan kartu nama ke banyak orang. “Saya hanya titipkan ke Pak Rija saja karena saya sudah lama bersahabat dan Pak Rija tahu saya, baliho yang saya pasang cuma satu dan kartu nama yang dibagikan itu masih ngebon. Saat saya menitipkannya tidak ada embel-embel lain atau memberikan uang sepeserpun untuk dibagi-bagi,”terangnya.

Lalut juga membantah kalau dirinya menyuruh Nyoman Widana Yasa, orang yang dilaporkan Wiarta ke Panwaslu karena melakukan serangan fajar tersebut. “Saya tidak kenal orang itu dan saya juga tidak pernah memberi kartu nama kepada dia,” tandas seniman musik ini.

Lalut menduga serangan fajar tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjatuhkan dirinya. “Bisa saja kartu nama yang diterima dari Pak Rija disebar lagi kepada pemilih dengan ditambahi uang atau kartu nama milik saya dibagikan bersamaan dengan pembagian kartu nama caleg lain yang berisi uang. Karena diterima oleh pemilih tersebut bersamaan maka ketika ada yang melihat lalu dikatakan kalau kartu nama saya yang berisi uang, padahal punya caleg lain,” terangnya.

Pengakuan Lalut tersebut dibenarkan oleh Nengah Rija. Menurut Rija hanya dirinya yang diberikan kartu nama oleh Lalut untuk menyebarkannya di wilayah Pergung tanpa ada uang sepeserpun. “Saya hanya diberi kartu nama tanpa sepeser uang pun, saya mau membantu Lalut karena saya dari lama sudah berteman baik,”tandasnya.

Rija menambahkan begitu mendengar ada laporan serangan fajar yang dilakukan Widanayasa masuk ke Panwaslu yang menyangkut Lalut, dirinya langsung menanyakan kepada Lalut apakah pernah menyuruh Widanayasa membagikan kartu nama serta uang Rp. 15 ribu. “Lalu dijawab Lalut kalau dirinyatidak pernah menyuruh orang lain selain saya untuk membagikan kartu namanya,” ungkapnya. 

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami