search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembunuhan Turis Selandia Baru Direkontruksi
Jumat, 1 Mei 2009, 17:42 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pembunuhan turis asal Selandia Baru, Sean Keith William, Jumat (01/05), direkontruksi, di Bounty Diskotik Jalan Legian Kuta. Dari 15 adegan yang diperankan para tersangka, banyak terlihat perbedaan dengan pengakuan sebelumnya.

Tersangka Andreas Seran (30), Nani Aplonius Epson Tafui alias Doni serta Nengah Mustika, tadi siang, Jumat (01/05), menjalani rekontruksi, kematian Sean Keith William turis Selandaia Baru, yang tewas terbunuh di Bounty Diskotik Jalan Legian Kuta. Dari 15 adegan yang diperankan para tersangka, banyak terlihat perbedaan.

Rekontruksi berlangsung sekitar pukul 10.45 Wita dan dikawal ketat dari aparat kepolisian Polsek Kuta. Awal perencanaan, rekontruksi berjalan 13 adegan. Namun lantaran banyaknya perbedaan keterangan dari para tersangka saat memperagakan adegan pembunuhan itu, rekontruksi berakhir pada adegan 15.

Banyaknya perbedaaan dalam reka ulang itu, ini membuat aparat kepolisian, sedikit puyeng. Paling tidak, nantinya, akan ada pemberkasan ulang dari keterangan masing-masing tersangka.

Awal mula adegan ini, tersangka Nengah Mustika mengatakan, dia terpaksa melempar korban karena di ejek dengan kata kata “ you monkey,,,you monkey,,.Kata kata lainnya, you fuck corruption,,,.

Sehingga tersangka Nengah Mustika kalap dan melempar toples permen. Tidak diketahui apakah lemparan toples mengenai peliis korban. Karena suasana pada malam kejadian itu gelap. Namun toples jatuh tepat di depan korban.Disaat yang bersamaan, datang satpam, tersangka Doni, untuk melerai dan membawa korban keluar.

Di adegan itu, Doni mengatakan kepada penyidik, bahwa dia tidak ada mendorong atau pun memukul korban. Yang terjadi, ketika aksi saling dorong berlangsung dan kebetulan disamping Doni ada tersangka Andreas Seran sedang duduk, seorang saksi menarik kerah baju korban dari arah belakang. Saksi itu adalah Ilham.

Karyawan Bounty Diskotik ini, menarik korban ke belakang dengan maksud untuk melerai perkelahian. Namun akibatnya, kursi kayu terjatuh.Lagi lagi korban marah. Dia berupaya mendatangi bartender untuk menuntut balas atas pelemparan toples yang dilakukan tersangka Nengah Mustika.

Namun tersangka Doni kembali menghalangi. Merasa dihalangi, korban melawan dan bahkan nyaris memukul tersangka Doni. Di adegan itu, satpam asal Flores ini mengaku berupaya menangkis serangan korban dengan menggunakan tangan.

Namun berbeda keterangan polisi sebelumnya yang menyebutkan, Doni ikut memukul korban pada bagian perut.Kembali ke adegan rekontruksi. Melihat kondisi ricuh, Andreas Seran yang awalnya berada disamping tersangka Doni, pindah ke arah tangga kecil, tak jauh dari pertengkaran.

Petinju Nasional yang bernaung di sasana Harrys Gym Perth Australia ini, berdiri tegak sambil memandang orang yang bertengkar. Disamping tersangka Andreas Seran, berdiri istri korban.

Pertengkaran mulut diwarnai saling dorong kembali berlangsung. Kali ini bergeser, di dekat berdirinya Andreas Seran. Suatu ketika, korban bermaksud akan memukul tersangka Doni yang terjatuh di lantai.

Saat itulah, Andreas Seran reflek meloncat menerjang korban. Disertai kaki kanannya terangkat setengah pinggang, menyerang ke arah bagian perut korban. Suasana menjadi kacau. Tersangka Doni bangkit dan ikut menyerang korban.

Kondisi ini dilihat satpam lainnya, Gede. Dia langsung merangkul korban dan membawanya ke luar. Apa lacur, saat Gede merangkul dan membawa korban keluar, tersangka Doni berteriak dan mengatakan, bahwa di pintu depan korban juga dikeroyok sebanyak dua kali.

Siapa yang mengeroyok korban ? Tidak diketahui pasti, karena saat adegan terakhir itu berakhir, polisi tidak mengubris teriakan tersangka Doni.Usai rekontruksi, Agus Sujoko selaku kuasa hukum, Doni dan Nengah Mustika mengatakan, disini terlihat jelas tidak ada yang melakukan pemukulan terhadap korban.

“Karena mereka (tersangka Doni dan Mustika), hanya mengamankan untuk menjaga aset Bounty Diskotik. Selain itu tidak ada pelemparan yang mengenai kepala korban. “Korban masih terlihat segar bugar, tak ada yang memukul dan melempar,”jelas Agus didampingi rekan rekannya.

Lebih ironis, kata Agus, ada tiga pelaku lain yang melakukan pengeroyokan terhadap korban di depan pintu luar. Ini yang tidak diusut polisi, katanya. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami