AMAK: Sri Mulyani Paling Bertangung Jawab
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Sejumlah aksi di luar arena sidang ADB ke-42 di Nusa Dua, tak kalah menarik perhatian publik. Misalnya aksi demo di konsulat asing, bahkan LSM "AMAK' (Aliansi Masyarakat Anti-Korupsi) juga tak ketinggalan, walau aksinya batal digelar karena alasan tertentu.
Agenda yang diusung AMAK adalah menuntut penuntasan kasus dugaan korupsi dana stimulus APBN untuk pembangunan dermaga di Indonesia bagian timur. Menurut AMA, nilai proyek itu mencapai sekitar Rp 30 triliun.
"Nilai proyek itu cukup besar, jadi ini tidak main-main. Itu pula sebabnya kami tak putus asa menyuarakan kasus ini. Aksi ini adalah yang ke-6 kalinya," tandas Koordinator lapangan AMAK, Johan Juwono, di Tuban, Senin (4/5).
AMAK juga menuntut semua yang terlibat agar segera ditangkap, diperiksa, dan diadili. Dalam kasus ini, AMAK menuding Sri Mulyani, Menteri Keuangan/Menteri Koordinator Perekonomian) dianggap paling bertanggung jawab memakai uang rakyat, karena sepengetahuan dan persetujuannya.
Seperti diketahui, AMAK rencananya melakukan aksi damai memanfaatkan momen Sidang ADB ke-42 di Nusa Dua untuk bisa bertemu Sri Mulyani. Jumlah massa yang hendak diterjunkan mencapai 50 mahasiswa. Namun, rencana aksi ini batal, karena sebagian peserta dari mahasiswa mengaku ada perasaan traumatik atas pengalaman demo-demo yang dilakukan sebelumnya.
Padahal, AMAK sendiri sudah menyiapkan tiga macam atribut topeng gambar Sri Mulyani, yang antara lain bertuliskan 'Bullshit' dan 'Rubbish', bahkan di bagian dahinya tertulis juga "Bank Dunia".
Meski diakui gagal memanfaatkan momen Sidang ADB untuk menggeber kasus ini, Johan berjanji akan melakukan lagi di Istana Negara beberapa hari ke depan. "Besok atau beberapa hari ke depan, kami akan gelar aksi lagi di Istana," tegas Johan
meyakinkan.
Reporter: bbn/net