Ngurah Pemecutan Dirikan SMK Seni Tari
Rabu, 22 Juli 2009,
15:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Obsesi Gusti Ngurah Gede Pemecutan untuk membangun dunia pendidikan kian mendekati kenyataan. Kalau tak ada aral melintang, dipastikan tahun depan sudah akan memiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang spesialisasinya meliputi jurusan seni tari, tabuh, dan melukis.
Gedung SMK yang dibangun di satu areal Museum Sidik Jari-nya itu saat ini dalam proses pembangunan. Tak tanggung-tanggung gedung itu akan dibuat dua lantai.
"Ya lumayanlah, ruang kelas di lantai dua luasnya berukuran 8x 8 meter," ujar Gede Pemecutan, dalam percakapan dengan Beritabali.com, di rumahnya yang sekaligus lokasi Museum Sidik Jari, di Jalan Hayam Wuruk Tanjung Bungkak Denpasar, Rabu (22/7).
Menurut Pemecutan, praktek pembelajaran seni lukis, tari dan tabuh di rumahnya sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dalam bentuk kursus. Namun, ke depan dengan sudah terbangunnya wadah SMK nantinya diharapkan lebih formal.
Berbagai fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran sebenarnya sudah tersedia, seperti perangkat gong, kegiatan melukis, termasuk tenaga pengajar yang sebagian didatangkan dari dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Pembangunan SMK ini dimaksudkan untuk lebih memperkuat sinergi dengan museum Sidik Jarinya yang sama-sama mendukung misi pendidikan. Selain itu, usaha senada yang juga sudah dilakukan yang berkait dengan pendidikan adalah membuka toko buku di areal yang sama.
"Cuma karena kurang modal, toko buku itu dibangun atas kerjasama dengan orang lain, saya hanya menyediakan tempat saja," ujar Pemecutan. (sss)
Gedung SMK yang dibangun di satu areal Museum Sidik Jari-nya itu saat ini dalam proses pembangunan. Tak tanggung-tanggung gedung itu akan dibuat dua lantai.
"Ya lumayanlah, ruang kelas di lantai dua luasnya berukuran 8x 8 meter," ujar Gede Pemecutan, dalam percakapan dengan Beritabali.com, di rumahnya yang sekaligus lokasi Museum Sidik Jari, di Jalan Hayam Wuruk Tanjung Bungkak Denpasar, Rabu (22/7).
Menurut Pemecutan, praktek pembelajaran seni lukis, tari dan tabuh di rumahnya sebenarnya sudah berlangsung sejak lama dalam bentuk kursus. Namun, ke depan dengan sudah terbangunnya wadah SMK nantinya diharapkan lebih formal.
Berbagai fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran sebenarnya sudah tersedia, seperti perangkat gong, kegiatan melukis, termasuk tenaga pengajar yang sebagian didatangkan dari dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Pembangunan SMK ini dimaksudkan untuk lebih memperkuat sinergi dengan museum Sidik Jarinya yang sama-sama mendukung misi pendidikan. Selain itu, usaha senada yang juga sudah dilakukan yang berkait dengan pendidikan adalah membuka toko buku di areal yang sama.
"Cuma karena kurang modal, toko buku itu dibangun atas kerjasama dengan orang lain, saya hanya menyediakan tempat saja," ujar Pemecutan. (sss)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -