Disdik Tabanan Dinilai Kecolongan Terus
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Dunia Pendidikan di Tabanan kembali tercoreng, setelah kasus SMAN 1, dan SMAN2 Tabanan mencuat di media. Giliran SMPN 2 Tabanan tersandung kasus serupa tapi tak sama.
Dengan terungkapkan kasus di SMPN 2 Tabanan, bisa dipastikan Kadisdik Tabanan kecolongan untuk ketiga kalinya. Hal ini diungkapkan oleh mantan Ketua Dewan Pendidikan Tabanan, I Wayan Madra Suartana, Senin (31/8) .
Ia pun menyayangkan apabila rencana pungutan Rp 50 ribu per bulan bagi siswa itu benar-benar dilaksanakan. “kami prihatin dengan kondisi seperti ini,” jelasnya via telpon kepada Beritabali.com.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Tabanan I Wayan Adnyana ketika dikatakan kecolongan untuk ketiga kalinya hanya membalas dengan tertawa.
Ia mengatakan tidak akan memberikan toleransi terhadap kasus serupa seperti ini karena telah membuat dunai pendidikan Tabanan tercoreng. Ia juga mengakui telah memanggil Kepala SMPN 2 Tabanan dan Komitenya. Hasilnya, pihak SMP2 Tabanan hanya baru menjelaskan program secara umum belum terperinci.
“Pokoknya, saya sudah katakan, program yang tidak rasional harus dicoret-coret saja. Sedangkan program yang rasional, mendukung akademik, dan orang tua siswa ikhlas, silahkan dipertahankan,” papar mantan Kepala SMAN 2 Tabanan ini.
Ia pun mengatakan, pada hari Rabu (2/9) Bupati Tabanan memanggil seluruh kepala sekolah dan komite se-Kabupaten Tabanan. Mereka akan dikumpulkan di SMPN 1 Tabanan untuk diberikan penjelasan dan tentunya juga terkait permasalahan pendidikan di Tabanan ini.
“Bapak Bupati meminta kepala sekolah dan komite tidak diwakilkan dalam pertemuan di SMPN 1 Tabanan tanggal 2 September ini," pungkasnya. (nod)
Reporter: bbn/rob