Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Winasa Semprot PLN

Jumat, 30 Oktober 2009, 16:25 WITA Follow
Beritabali.com

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Gara-gara jadwal pemadaman listrik tidak sesuai jadwalnya, Bupati Jembrana, I Gede Winasa menegur Kepala PLN Area Pelayanan (AP) Negara, Jadima Purba. Pasalnya, tidak tepatnya jadwal pemadaman yang diumumkan PLN dalam rangka pemeliharaan pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Gilimanuk membuat dirinya menerima banyak komplain dari masyarakat.


Didampingi dua stafnya, Jadima purba mendatangi Winasa di ruang kerjanya yang juga sudah menunggu seluruh anggota Komisi C DPRD Jembrana yang dipimpin ketuanya Ida Bagus Susrama, Jumat (30/10).


Di hadapan Jadima dan anggota dewan, Winasa mengeluhkan kalau dirinya menerima banyak komplain dari warganya lantaran jadwal pemadaman yang dikeluarkan PLN tidak tepat. “Saya tidak mengerti PLN tapi saya yang jadi sasaran tembak lantaran kurang maksimalnya pelayanan PLN. Saya terpaksa mengundang PLN karena kuping saya sudah panas menerima pengaduan,” tegurnya.

Winasa menilai jadwal pemadaman yang tidak tepat merupakan salah satu indikasi kalau pelayanan sudah tidak terstandarkan. “Kalau sudah tidak standar pasti akan ada orang yang menggunakan kesempatan dalam kesempitan tersebut. Dalam hal ini PLN harus bisa memastikan daerah mana saja yang padam, tanggal berapa, dari jam berapa dan lamanya berapa jam,” tandas Winasa sambil tersenyum.



Winasa pun mengaku tidak menerima begitu saja ketika lampu sudah menyala sebelum waktu yang ditetapkan pada jadwal. “Kalau jadwalnya padam pukul enam sore sampai sebelas malam lalu ternyata padamnya baru jam tujuh dan sudah nyala pada jam sepuluh, bukannya saya malah senang tapi balik bertanya ada apa ini?”katanya.


Winasa meminta PLN agar dalam pemadaman yang direncanakan makan waktu sekitar dua bulan ini semuanya serba jelas sehingga warga Jembrana bisa mengantisipasi sebagai sesuatunya akibat pemadaman tersebut. “Intinya kita ingin pelayanan PLN baik, tepat waktu dan transparan,” harapnya.

Dicecar berbagai pertanyaan, Jadima Purba berupaya mempertahankan diri. Terkait kroditnya jadwal pemadaman tersebut, Jadima mengaku hal tersebut tidak terlepas adanya fluktuasi beban listrik yang sangat kompleks. “Kami tidak bisa menghindari fluktuasi beban listrik yang sedemikian tepat sehingga waktu pemadaman berubah dari sembilan hari ke lebih cepat,”kelitnya.

Selain itu, kata Jadima, dalam hal pemadaman bergilir pihaknya hanya diijinkan untuk memadamkan per jalur saja. “Ketika beban puncak kami harus menghitung defisit daya yang terjadi lalu kami harus konversikan kepada masing-masing jalur. Kalau satu jalur yang terjadwal dipadamkan tidak cukup untuk menutup defisit daya tersebut kami terpaksa harus memadamkan jalur yang lainnya agar defisit daya tersebut tertutupi,” terangnya.

Sedangkan terkait waktu menyala lampu yang mendahului jadwalnya, Jadima menjelaskan kalau pihaknya ingin mencari posisi aman. “Daripada kami umumkan menyala pukul sepuluh lalu kenyataannya baru nyala pukul sebelas, kami juga yang repot. Makanya kami mengambil resiko yang paling kecil,” tandasnya. Jadima juga membantah kalau pihaknya kurang sosialisasi lantaran jadwal pemadaman listrik bergilir ini sudah diumumkannya pada lima radio. “Hanya saja masih jadwal mingguan,” imbuhnya.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami