Mulai Biasa Dielus-Elus Warga dan Anak-Anak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Seekor anak duyung terdampar di Pantai Tanjung Benoa Kabupaten Badung, Bali. Anak duyung yang diperkirakan terpisah dari induk atau kelompoknya ini kini dirawat di salah satu kolam ikan milik warga di Pulau Serangan Denpasar.
Setelah diselamatkan warga di Pantai Tanjung Benoa, anak duyung dengan panjang sekitar 1 meter dan berat 30 kilogram lebih ini diserahkah ke BKSDA Bali dan selanjutnya dibawa ke Pulau Serangan Denpasar. Di Pulau Serangan, anak duyung atau dugong-dugong ini dirawat di sebuah kolam penampungan ikan berukuran sedang milik warga setempat.
Penemuan anak duyung yang amat jarang terjadi di Bali ini menarik perhatian warga baik yang tinggal di Pulau Serangan maupun luar Pulau Serangan. Warga dewasa maupun anak-anak beramai-ramai datang untuk melihat dan memegang langsung mamalia langka dan dilindungi ini.
Saat ditemukan warga, bagian kepala duyung yang berusia kurang dari 6 bulan ini dalam kondisi luka, kemungkinan kena baling-baling kapal atau jaring. Selama dirawat di sini, bagian kepala yang luka ini akan diobati hingga sembuh, sebelum dilepas kembali ke laut lepas. Ini akan memakan waktu kira-kira satu minggu, jelas Sumarsono, Kepala seksi wilayah I, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam ( BKSDA) Bali.
Meski sering disebut sebagai ikan, duyung atau dugong-dugong atau sapi laut ini sebenarnya adalah binatang mamalia, binatang berdarah panas dan menyusui yang hidup di laut. Bagian atas tubuh duyung ini berwarna abu-abu kecoklatan sedangkan bagian bawah tubuhnya berwarna lebih cerah.
Panjang tubuh dugong-dugong dewasa mencapai 240 hingga 270 centimeter dan beratnya antara 230 hingga 360 kilogram. Di habitatnya, duyung biasa memakan rumput laut yang mudah dicerna dan bisa hidup hingga usia 17 tahun.
Reporter: bbn/net