search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Lokasi Penjual Petasan Dirazia, Ratusan Petasan Disita
Rabu, 30 Desember 2009, 15:18 WITA Follow
image

ilustrasi/google

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Guna menciptakan malam tahun baru bebas dari petasan, aparat keamanan gabungan, tadi siang Rabu (30/12), menggelar razia tiga lokasi penjualan petasan di eputaran Jalan PB Sudirman, Renon dan Teuku Umar Denpasar. Sedikitnya ratusan petasan berbagai jenis yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah disita.

Dalam pengamatan beritabali.com, razia petasan berlangsung sekitar pukul 11.30 Wita dan dipimpin Kabag Ops Poltabes Denpasar Kompol Tomy Bambang. Sebanyak 1 pleton
satuan Koramil, 60 personil polisi dan Satpol PP diikutkan dalam razia tersebut.

Tim gabungan awalnya bergerak ke seputaran Jalan PB Sudirman. Beberapa penjual petasan yang menggunakan sepeda dayung, kaget setelah melihat petugas datang. Tidak
banyak yang bisa mereka perbuat, kecuali pasrah, petasan mereka disita petugas.

Namun banyak pula para penjual petasan yang pintar berdagang petasan. Agar tidak diketahui petugas, petasan mereka sembunyikan di semak semak. Meski demikian,
petugas sudah mengantisipasinya dan mengambil petasan yang disembunyikan.

Aparat keamanan hanya menyita petasan yang tergolong berbahaya. Petasan tersebut berdaya ledak tinggi, yang bisa memicu kebakaran. Masing masing petasan berdiameter 2,5 inci, besar lingkaran 5 cm dan panjang 2 meter.

Setelah menggelar razia di seputaran Jalan PB Sudirman, aparat keamanan bergerak ke kawasan Renon dan Jalan Teuku Umar. Di dua lokasi itu, petasan yang sama disita dari para
pedagang. Ratusan petasan langsung diamankan di Poltabes Denpasar.

 

Para pedagang sedikit kesal dengan razia tersebut. Sebab, mereka mengaku sudah membayar biaya per hari untuk berjualan.

Menurut Yanto, setiap harinya, mereka dipungli sebesar Rp 20 ribu oleh preman setempat.

“ Waktu jualan pertama, kami membayar Rp 10 ribu. Setelah banyak yang membeli mereka menaikkan harga Rp 20 ribu, apalagi sekarang malam tahun baru sudah dekat. Banyak
preman yang bergantian datang untuk mengambil, kata mereka kami pasti aman. Nyatanya disita juga,” ujar Yanto pedagang yang berjualan di PB Sudirman.


 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami