search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Setahun Ambrol, Dicueki
Kamis, 28 Januari 2010, 17:36 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Meski senderan di sungai Yeh Embang yang dibangun Pemprov Bali tahun 2007 lalu sudah ambrol setahun lalu namun hingga kini masih belum ada tanda-tanda akan diperbaiki. Ambrolnya senderan tersebut membuat tanah kuburan dan Pura Prajapati terancam tergerus.

Kualitas proyek senderan sungai untuk mengurangi abrasi di pantai Yehembang perlu dipertanyakan. Pasalnya proyek milik Pemprov Bali yang dibangun 2007 silam, setahun lalu ambrol akibat tidak kuat menahan banjir bandang yang kerap terjadi di sungai tersebut.

Pantauan di lokasi, Kamis (28/1) terlihat sekitar 30 meter senderan pengaman sungai yang berada di sisi timur sungai dekat muara ambrol, termasuk juga tanggul saluran pembuangan air Subak Yeh Embang.

Kendati sudah setahun senderan tersebut ambrol namun hingga kini tetap dicueki. Warga mulai khawatir abrolnya senderan tersebut akan mengancam tanah-tanah milik warga yang berada di sepanjang senderan tersebut, termasuk tanah kuburan dan Pura Prajapati.

Awalnya senderan itu ambrolnya sedikit saja namun karena banjir bandang yang sering terjadi ditambah hantaman ombak laut, ambrolnya semakin meluas, ujar IB Kembar, salah seorang warga. Menurutnya ambrolnya senderan itu diduga kuat karena kwalitasnya pengerjaannya kurang baik.

Agung Eka , warga lainnya mengatakan selain di dekat muara kerusakan senderan juga terjadi hampir sepanjang sisi sungai baik di utara maupun selatan jembatan Yeh Embang.

Beberapa waktu lalu sempat diperbaiki namun saat musim hujan ini kembali jebol, ujarnya. Semestinya, imbuh Eka, sejak jebolnya masih kecil sudah dilakukan perbaikan oleh pemerintah sehingga tidak semakin parah.

Kalau saat rusaknya masih kecil, dana yang dikeluarkan sedikit dan tanah serta fasilitas umum juga tidak banyak yang tergerus, ungkapnya. Menurut Eka, warga terutama pemilik tanah maupun yang rumahnya dekat sungai merasa khawatir lantaran sewaktu-waktu tanah maupun rumahnya akan tergerus jika senderan tersebut belum diperbaiki. Segera disikapi, jangan dicueki, karena banjir bisa datang sewaktu-waktu, tandasnya.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami